Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir masa jabatannya dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (25/9/2024).
Muhamad Mardiono menyebut, ada banyak potensi daerah yang dapat ditingkatkan dan dimanfaatkan guna menekan angka kemiskinan ekstrem di Kalbar. Seperti produktivitas sektor unggulan atau sektor basis (sektor pertanian, industri pengolahan, serta perdagangan), nilai tambahnya melalui hilirisasi, pengembangan UMKM, dan sebagainya.
Baca Juga
“Kalbar memiliki keunggulan komparatif yang tidak dimiliki provinsi lain. Luasnya sumber daya lahan, posisi geografis wilayah perbatasan yang strategis (5 PLBN), membuka peluang pengembangan sektor perdagangan, industri, dan UMKM yang akhirnya dapat memperluas lapangan kerja dan menekan angka kemiskinan ekstrem,” ujar Muhamad Mardiono.
Advertisement
Muhamad Mardiono dalam diskusi menyampaikan pentingnya perbaikan layanan pendidikan untuk memperbaiki indeks pembangunan manusia (IPM) di Kalbar. Maka dari itu, wilayah Kalbar yang luas membutuhkan konektivitas infrastruktur yang merata termasuk sarana prasarana pendidikan.
“Kita dapat memahami bahwa wilayah Kalimantan khususnya Kalbar memiliki wilayah yang luas dan permukiman masyarakat yang tersebar. Pengembangan infrastruktur pendidikan tentunya membutuhkan waktu. Di sini kita perlu kaji kembali konektivitas pembangunan antar wilayah dari desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi,” lanjutnya.
Apresiasi
Sementara, Pj Gubernur Kalbar Harisson menyampaikan apresiasi atas kehadiran Muhamad Mardiono sebagai Utusan Khusus Presiden dalam memberikan masukan bagi pengembangan ekonomi wilayah, khususnya untuk menekan kemiskinan ekstrem di Kalbar.
“Tadi kami sudah menerima arahan dari Pak Mardiono. Kami sepakat sektor pendidikan di Kalbar masih tertinggal, mempengaruhi IPM dan angka kemiskinan. Saya dapat inspirasi juga bagaimana Pemprov Kalbar harus mengembangkan hilirisasi, UMKM, pasar, dll,” jelasnya.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya karena sudah berkunjung ke Kalbar untuk memberikan pencerahan kepada kami,” tutupnya Harrison.
Advertisement