Sukses

Serahkan Sertifikat Tanah Elektronik Bagi Masyarakat Tengger, Ini Harapan Menteri AHY untuk UMKM

Menteri AHY berharap dengan sertifikat tanah yang kini dimiliki masyarakat bisa ikut mengembangkan UMKM yang mendukung pariwisata lokal.

Liputan6.com, Probolinggo Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), setelah menyerahkan sertifikat di Kabupaten Pasuruan, langsung melanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Kamis (26/9). 

Dengan menyetir mobilnya sendiri, dia tiba di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura yang berada di dekat gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk menyerahkan 30 Sertifikat Tanah Elektronik hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

"Bapak/Ibu sekalian, saya datang ke Probolinggo alhamdulillah ini sebuah perjalanan yang mengesankan, pemandangan alam yang begitu indah, sejuk udaranya, dan masyarakatnya begitu ramah. Dengan sertifikat yang kami serahkan, artinya tanah Bapak/Ibu telah sah secara hukum, tidak perlu lagi khawatir tanahnya diserobot oleh siapa pun," ujar Menteri AHY kepada warga yang sejak siang hari berkumpul menunggunya.

 

Desa Ngadisari merupakan wilayah tanah adat, namun dalam proses penyertifikatan tetap harus mendapatkan rekomendasi dari kepada desa setempat. Menteri AHY berharap dengan sertifikat tanah yang kini dimiliki masyarakat bisa ikut mengembangkan UMKM yang mendukung pariwisata lokal.

"Kecamatan ini juga semakin baik dari sisi pariwisata, ekonomi kreatifnya karena pasti penyediaan penginapan-penginapan, kemudian saya lihat tadi banyak ada 800 unit Jeep, 400 ekor kuda, dan lain sebagainya. Ini merupakan UMKM yang perlu kita kembangkan. Dengan demikian, pemerintah setempat, jajaran Forkopimda bisa saling bersinergi memajukan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan, kami Kementerian ATR/BPN akan menjadi bagian dari itu," ujar Menteri AHY.

 

Selain pariwisata, masyarakat juga dapat mengembangkan perkebunannya di wilayah tersebut. Sertifikat tanah ini sudah menjadi kebutuhan yang dinantikan oleh warga, salah satunya Sri Wilis (41) yang menggantungkan hidupnya dengan berkebun.

"Kalau di sini ditanami palawija itu bermacam-macam. Dulu ada program seperti ini, harus diajukan sendiri kan pakai biaya, tetapi program ini gratis. Terima kasih karena sudah ada program PTSL, jadi tanah yang di sini sudah bersertifikat. Terima kasih Pak AHY," ungkap Sri Wilis.

Dalam kesempatan itu, turut mendampingi Menteri AHY yaitu Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur beserta Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Probolinggo. Turut hadir, Tokoh Masyarakat Adat Tengger serta Forkopimda setempat. 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.