Sukses

Investasi Asing Perdana Masuk IKN, Istana: Tanda Investor Global Mulai Percaya

Jokowi sebelumnya memimpin peletakan batu pertama atau groundbreaking ke-8 sejumlah proyek di IKN. Beberapa proyek di antaranya merupakan investasi asing.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin proses peletakan batu pertama alias groundbreaking tahap ke-8 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Rabu, 25 September 2024 lalu. Pada kesempatan itu, investasi asing turut serta dalam proses awal pembangunan di IKN.

Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengaku bersyukur. Menurut dia, investasi asing tersebut membuat rasa percaya diri pembangunan IKN menjadi lebih kuat.

“Rasa confident (percaya diri) kita bahwa Nusantara adalah lokasi yang sangat menarik untuk investasi, IKN adalah sebagai ibu kota masa depan Indonesia,” kata Yusuf melalui pesan singkat diterima, Jumat (27/9/2024).

Yusuf meyakini, Indonesia sangat senang sekali dengan hal tersebut. Dia pun berkesimpulan, IKN membawa dampak baik dan berpotensi untuk para investor berbisnis.

“Semakin banyak investasi mancanegara yang berdatangan ke IKN, maka menandakan kepercayaan besar investor global terhadap potensi IKN,” jelas Yusuf

Namun Yusuf memastikan, IKN tak akan buru-buru dalam proses dan tahapan pembangunannya. Sebab, butuh waktu tidak singkat untuk melihat wujud IKN sebagai ekosistem ibu kota yang sudah benar-benar siap.

“Pembangunan sebuah ibu kota baru, seperti di negara-negara lain tentu tidak dilakukan dalam waktu singkat, butuh waktu paling tidak 15 sampai dengan 20 tahun,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harap Pembangunan IKN Berkesinambungan

Yusuf berharap, pada pemerintahan berikutnya pembangunan IKN akan terus berkesinambungan. Sebab Indonesia dipercaya sangat menantikan bagaimana hadirnya masa depan di IKN.

“Tentu saja harapan kami akan terus berkelanjutan , kıta sama-sama menjemput masa depan di Ibu Kota Nusantara,” Yusuf menandasi.

Sebagai informasi, Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik Troy Pantouw mengatakan investasi asing perdana yang masuk ke IKN bersumber dari sektor mix use yaitu Delonix Bravo Investment dari Tiongkok yang akan membangun hotel, apartemen, kantor, dan pusat perbelanjaan.

Selain itu, tercatat ada dua perusahaan yang bermitra dengan internasional, yakni Australia Independent School yang akan membangun Sekolah Internasional dari jenjang PAUD hingga SMA dan PT Magnum Investment Nusantara yang akan membangun kawasan hunian & komersial di IKN.

3 dari 3 halaman

3 Proyek Investor Asing di IKN, Jokowi Makin Pede

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menyebut tiga proyek investor asing resmi masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024). Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa IKN memang tempat menarik bagi pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi.

Adapun investor asing pertama yang berinvestasi secara murni dan langsung di IKN yakni, Delonix Gruop yang merupakan perusahaan asal China. Sementara itu, dua investor asing bermitra dengan pengusaha lokal yakni, Australian Independent School dan Magnum Estate yang merupakan perusahaan properti Rusia.

"Ya ini yang paling penting investor, investasi asing sudah masuk ke IKN. Tadi pagi dari Australia untuk bidang pendidikan, kemudian tadi juga dari Rusia untuk properti dan sekarang juga dari China juga untuk properti," kata Jokowi usai groundbreaking Delonix Nusantara di IKN, Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024).

"Ini menunjukkan kepercayaan dari investasi baik lokal, domestik, maupun internasional bahwa Nusantara memang tempat yg sangat menarik untuk investasi," sambungnya.

Adapun pembangunan fasilitas kepemerintahan di IKN berasal dari APBN. Misalnya, Istana Negara, Kantor Presiden, kantor kementerian, hingga rumah menteri.

"Tapi urusan untuk yang fasilitas kepemerintahan memang semua di handle oleh pemerintah," ujarnya.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.