Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan saat ini jumlah kapal selam milik TNI AL saat masih kurang dan belum memenuhi angka ideal. Dia menuturkan TNI AL setidaknya membutuhkan 12 kapal selam.
"Belum, belum mencukupi. Idealnya banyak. Kita maunya 12 (kapal selam) ya, tapi mungkin bisa lebih dari itu," kata Ali kepada wartawan di Markas Komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara, Sabtu (28/9/2024).
Baca Juga
Menurut dia, Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah menyampaikan komitmen untuk memperkuat AL, khususnya menambah jumlah armada kapal selam. Ali menyampaikan Prabowo berencana melakukan kerja sama pengadaan kapal selam dengan Perancis.
Advertisement
"Untuk kapal selam memang direncanakan oleh Bapak Menhan adalah pengadaan dari Prancis ya, tapi nanti akan dikerjasamakan dengan galangan dalam negeri, yaitu PT PAL," jelasnya.
Ali menyebut nantinya akan ada joint venture antara Naval Group dengan PT PAL untuk membangun kapal selam kelas Scorpene Evolved. Dia mengatakan kapal selam ini merupakan keluaran terbaru dan memiliki fitur canggih.
"(Ini) yang terbaru, yang paling keluaran terakhir, yang sudah cukup canggih dari segi pendorongan maupun dari persenjataan," ucap dia.
Disisi lain, Ali menyampaikan bahwa saat ini 70 persen alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI AL merupakan buatan dalam negeri. Dia menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga memint agar kapal perang TNI memprioritaskan buatan dalam negeri.
"Jadi sebenarnya arahan dari Bapak Presiden selalu mengutamakan pembuatan kapal-kapal itu di dalam negeri," pungkas Ali.
TNI AL Jelaskan Alasan Beri Jokowi Brevet Kehormatan Hiu Kencana
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menjelaskan alasan TNI memberikan Brevet Kehormatan Hiu Kencana kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, Jokowi telah banyak membantu TNI AL, khususnya dalam meningkatkan kekuatan armada kapal selam.
"Ya, sebenarnya rencananya penyematan ini memang utamanya pada Presiden Joko Widodo, karena beliau sudah banyak sekali membantu TNI, khususnya TNI Angkatan Laut dan khususnya satuan kapal selam dalam meningkatkan dan membangun kekuatan dari armada kapal selam itu2 sendiri," jelas Ali kepada wartawan di Markas Komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara, Sabtu (28/9/2024).
Dia mengatakan Jokowi dibantu Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto melakukan pengadaan kapal selam. Tak hanya itu, pemerintahan Jokowi juga meningkatkan kekuatan armada kapal selam di Indonesia.
"Di zaman beliau inilah dibantu oleh menterinya beliau yaitu Bapak Menhan, Bapak Presiden Terpilih juga untuk mengadakan kembali kapal selam, meningkatkan kekuatan armada kapal selam di negara ini. Makanya disematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana," tuturnya.
Ali menyampaikan brever ini memang selalu diberikan kepada para presiden Indonesia sebelumnya. Bahkan, kata dia, Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam juga pernah menerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana.
"Dari Presiden Soeharto zaman Trikora, kemudian Presiden Soekarno awalnya, kemudian Presiden Soeharto, kemudian Presiden Habibie pada saat beliau masih menjadi Menristek sudah disematkan," ujarnya.
"Kemudian Ibu Megawati juga, Pak SBY pada saat menjadi Menko Polhukam waktu itu sudah disematkan brevete. Jadi hampir seluruh Presiden umumnya disematkan," sambung Ali.
Dia memastikan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto akan mendapat Brevet Kehormatan Hiu Kencana. Ali menyebut TNI akan membuat acara khusus untuk menyematkan brevet kepada Prabowo.
"Pak Prabowo memang hadir juga dan akan disematkan, mungkin nanti akan kita acarakan khusus lagi untuk Presiden Terpilih, Pak Prabowo," kata Ali.
Advertisement
Jokowi Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana
Sebelumnya, Presiden Jokowi menerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Markas Komando Lintas Laut Militer, Jakarta Utara, Sabtu (28/9/2024). Brevet tersebut disematkan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dari atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992).
Berdasarkan pantaun Liputan6.com, Jokowi tiba di lokasi pukul 07.45 WIB, dengan mengenakan jaket bewarna hitam. Panglima TNI pun langsung menyematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di dada sebelah kanan Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menganugerahkan Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha kepada Komandan Satuan Kapal Selam Kolonel Yulius. Tanda kehormatan ini diberikan kepada kesatuan TNI yang telah berjasa dalam suatu operasi militer dan pembangunan untuk pertahanan negara dan bangsa.
Jokowi lalu berdialog dengan perwakilan keluarga KRI Nanggala 402 yang tenggelam pada tahun 2021. KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992) yang membawa Jokowi lalu berlayar menuju Teluk Jakarta.