Sukses

Kapolri Pimpin Pelantikan Sejumlah Kapolda dan Kukuhkan 2 Jabatan Baru di Polri

Sigit melantik dua pejabat baru, yakni Komjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca sebagai Astamaops dan Komjen Pol Wahyu Hadiningrat sebagai Astamarena.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung upacara pelantikan dan serah terima jabatan (sertijab) di Ruang Rupattama Mabes Polri, Sabtu (28/9/2024).

Acara tersebut melibatkan sejumlah pejabat utama Mabes Polri, para Kapolda, serta kenaikan pangkat bagi beberapa perwira tinggi Polri.

Dalam upacara itu, Sigit melantik dua jabatan baru, yaitu Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops) yang diisi oleh Komjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca, dan Komjen Pol Wahyu Hadiningrat sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Astamarena).

"Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara pelantikan dan serah terima jabatan pejabat utama Mabes Polri dan para Kapolda, serta upacara laporan kenaikan pangkat ke dan dalam golongan Pati Polri," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Erdi A Chaniago, dalam keterangannya, Sabtu (28/9/2024).

Selain pelantikan tersebut, Sigit juga memimpin serah terima jabatan tujuh Kapolda baru serta memberikan kenaikan pangkat kepada 29 anggota Polri yang dinaikkan setingkat lebih tinggi.

2 dari 3 halaman

Kapolri di HUT Polantas: Masalah Geng Motor Masih Selalu Ada, Ini Jadi PR Kita

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa permasalahan geng motor masih menjadi pekerjaan rumah bagi Polri, terutama bagi Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Hari Lalu Lintas Bhayangkara Ke-69 di Gedung Tribrata, Jakarta, Kamis (26/9/2024).

"Kalau kita lihat di TV, setiap hari kita lihat yang namanya geng motor itu masih selalu ada. Ini tentunya menjadi pekerjaan rumah kita,” kata Kapolri, Kamis (26/9/2024).

Kapolri menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah preemtif dan preventif untuk mengedukasi masyarakat tentang budaya berkendara.

Upaya ini termasuk membuat modul pelajaran untuk anak-anak dan mengangkat polisi cilik untuk memberikan sosialisasi di sekolah-sekolah. Namun, ia mengakui bahwa fenomena geng motor tetap terjadi.

 

3 dari 3 halaman

Laka Lantas hingga Tawuran

“Di sisi lain, faktanya, banyak yang menjadi korban karena ini (geng motor), mulai dari masalah laka lantas itu sendiri sampai dengan tawurannya,” ujar Sigit. dilansir dari Antara.

Ia mengajak seluruh jajaran Korlantas untuk mencari akar permasalahan geng motor yang masih meresahkan masyarakat.

“Apakah sasaran dari yang selama ini kita sosialisasikan masih perlu diperluas? Ataukah memang perlu ada perlakuan khusus karena masalah yang satu ini tergantung masalah fenomena sosial yang mungkin disalahartikan oleh anak-anak tersebut,” jelasnya.