Sukses

Puan: Prabowo dan Megawati Sama-Sama Sangat Ingin Bertemu

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani memastikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan segera bertemu dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani memastikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan segera bertemu dengan Presiden Terpilih RI Periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

Menurut Puan Maharani, kedua tokoh politik itu sangat ingin bertemu satu sama lain.

"Ya, secepatnya. Beliau berdua sangat berkeinginan (bertemu)," kata Puan kepada wartawan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2024).

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa komunikasi terkait pertemuan antara Prabowo dengan Megawati terus berlangsung.

Namun, ia menyebut bahwa lokasi dan tanggal pertemuan tersebut masih dalam tahap penentuan.

"Sebetulnya begini, komunikasi-komunikasi sudah dijalankan. Tetapi kemudian masalah tanggal, masalah tempat ini juga masih dipastikan karena masing-masing saling mencocokkan," ujar Dasco saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 26 September 2024.

Meski demikian, Dasco menambahkan bahwa persoalan makanan untuk pertemuan antara ketum parpol tersebut sudah disiapkan.

"Yang pasti soal makanan sudah ditentukan, itu aja," katanya memungkasi.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani tampak berbincang akrab dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

Momen ini terlihat usai Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kesaktian Pancasila Kompleks Lubang Buaya Jakarta Timur, Selasa (1/10/2024)

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Jokowi, Prabowo, Puan, dan para pejabat negara lain mengunjungi Lubang Buaya tempat pembunuhan tujuh jenderal TNI AD. Puan tampak berbincang akrab dengan Prabowo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Momen Akrab Puan Ngobrol Bareng Jokowi dan Prabowo Usai Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Sedangkan Jokowi yang berada di depan keduanya, tengah berbincang bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Setelah mengunjungi Lubang Buaya, Puan pun terlihat berbincang akrab dengan Jokowi.

Bahkan, keduanya tampak senyum semringah saat berbincang. Tak lama, Prabowo menghampiri Jokowi dan Puan dan ikut berbincang.

Belum diketahui apa yang diperbincangkan Puan, Prabowo, dan Jokowi. Puan mengatakan dirinya dan Prabowo memiliki hubungan yang dekat.

"Selalu hangat (dengan Prabowo)," kata Puan kepada wartawan di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi inspektur Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kesaktian Pancasila Kompleks Lubang Buaya Jakarta Timur, Selasa (1/10/2024). Jokowi tiba bersama Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, rangkaian Upacara Hari Kesaktian Pancasila dimulai pukul 07.30 WIB. Pasukan upacara yang terdiri dari TNI-Polri serta pelajar SD-SMP-SMA masuk ke lapangan upacara.

Jokowi tiba di lokasi upacara sekitar pukul 07.54 WIB. Selang beberapa menit, prosesi upacara pun dimulai dengan Indonesia Raya serta mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Prosesi Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Kombes Pol I Ketut Gede Adi Wibawa bertindak sebagai Komandan Upacara 1. Sementara itu, Kolonel Marinir Achmad Hadi Al-Hasny bertindak sebagai Komandan Upacara 2.

Dalam upacara, naskah Pancasila dibacakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Sedangkan naskah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dibacakan Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti.

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan dan menandatangani naskah Ikrar. Rangkaian upacara ditutup dengan doa yang dibacakan Menteri Agama Yaqut Cholis Qoumas.

Sebagai informasi, Upacara Hari Kesaktian Pancasila dilakukan sebagai wujud untuk mengenang dan menghormati para jasa Pahlawan Revolusi. Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan oleh pemerintah Orde Baru.

Penetapan hari ini pun terkait erat dengan peristiwa yang biasa disebut Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI. Pada 1965 itu, berlangsung peristiwa pembunuhan terhadap enam perwira tinggi dan satu perwira menengah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.