Liputan6.com, Majalengka: Curah hujan yang tinggi menyebabkan tinggi air di tanggul Sungai Cimanuk di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, naik melebihi batas wajar sekitar 23,50 meter di atas permukaan air laut. Akibatnya, guguran tebing tanggul tersebut yang sudah longsor sejak tahun silam bertambah sedalam 500 meter, baru-baru ini. Menurut Suhaji, mekanik bendung rentang wilayah tersebut, longsor terjadi akibat hujan yang terus mengguyur sejak beberapa bulan terakhir. Kondisi bendungan semakin parah karena pemerintah daerah setempat tak segera menangani masalah itu.
Air Sungai Cimanuk diprediksi akan meluap dan membanjiri daerah sekitarnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, menurut Suhaji, pihaknya terus berupaya menjaga ketinggian permukaan air dengan cara mengalirkannya ke tanggul lain. Upaya tersebut diharapkan bisa juga dimanfaatkan untuk memenuhi persediaan air pada musim kemarau.
Awal tahun silam, tanggul Sungai Cimanuk yang juga membentang dari wilayah Sumedang, Garut, hingga ke Indramayu ini sudah longsor sepanjang 250 meter [baca: Longsor di Cimanuk Mengancam Tiga Kecamatan]. Dan mengancam tiga kecamatan serta memutus jalur lalu lintas Cirebon-Jakarta, yang melalui Palimanan-Jatibarang-Lohbener.(MTA/Ridwan Pamungkas)
Air Sungai Cimanuk diprediksi akan meluap dan membanjiri daerah sekitarnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, menurut Suhaji, pihaknya terus berupaya menjaga ketinggian permukaan air dengan cara mengalirkannya ke tanggul lain. Upaya tersebut diharapkan bisa juga dimanfaatkan untuk memenuhi persediaan air pada musim kemarau.
Awal tahun silam, tanggul Sungai Cimanuk yang juga membentang dari wilayah Sumedang, Garut, hingga ke Indramayu ini sudah longsor sepanjang 250 meter [baca: Longsor di Cimanuk Mengancam Tiga Kecamatan]. Dan mengancam tiga kecamatan serta memutus jalur lalu lintas Cirebon-Jakarta, yang melalui Palimanan-Jatibarang-Lohbener.(MTA/Ridwan Pamungkas)