Sukses

Kemenkumham: Naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijners untuk Perkuat Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Mees Hilgers dan Eliano Reijnders telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) melalui proses naturalisasi. Keduanya diharapkan dapat memperkuat Timnas Indonesia pada FIFA Matchday yang akan berlangsung di bulan Oktober 2024.

Liputan6.com, Jakarta Mees Hilgers dan Eliano Reijnders telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) melalui proses naturalisasi. Keduanya diharapkan dapat memperkuat Timnas Indonesia pada FIFA Matchday yang akan berlangsung di bulan Oktober 2024.

Proses naturalisasi dua atlet sepak bola itu dilakukan oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU), Cahyo Rahadian Muzhar, melalui upacara di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luxembourg, dan Uni Eropa..

Saat memimpin pengambilan sumpah, Cahyo menegaskan, bahwa proses naturalisasi ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk memperkuat Tim Nasional Indonesia dalam menghadapi berbagai agenda internasional, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Naturalisasi adalah mekanisme strategis yang kami ambil untuk memperkuat SDM olahraga nasional. Melalui kebijakan ini, kita dapat menggaet atlet-atlet berkualitas yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi internasional," ujar Cahyo dalam keterangannya, Selasa (1/10/2024).

Menurut Cahyo, proses naturalisasi ini diharapkan akan memberikan dampak langsung bagi Timnas Indonesia yang akan bertanding pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada pertandingan itu, Timnas dijadwalkan melawan Bahrain dan Tiongkok pada tanggal 10 dan 15 Oktober 2024.

Cahyo melanjutkan, kedua pemain itu juga diproyeksikan akan turut serta dalam sejumlah turnamen besar lainnya, seperti ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024 dan AFC Asian Cup 2027.

Cahyo menambahkan, naturalisasi Mees Hilgers dan Reijnders merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Di mana Indonesia diharapkan menjadi bangsa maju, mandiri, dan berdaya saing global, termasuk di bidang olahraga.

"SDM unggul adalah kunci daya saing, dan naturalisasi atlet ini merupakan langkah untuk menciptakan tim nasional yang lebih solid, berpengalaman, dan mampu bersaing di level internasional," kata Cahyo.

Lebih lanjut, Cahyo menyatakan bahwa naturalisasi ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi berbagai agenda besar sepak bola.

"Naturalisasi atlet tidak hanya penting untuk meningkatkan kualitas permainan tim, tetapi juga membangun tim yang lebih beragam dan berpengalaman, yang sangat diperlukan dalam kompetisi internasional," ujar Cahyo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selain Sepakbola, Pemerintah akan Rancang Program Naturalisasi untuk Berbagai Bidang

Dia melanjutkan, selain di bidang sepak bola, pemerintah tengah merancang kebijakan yang lebih luas untuk menarik diaspora Indonesia, baik eks WNI maupun keturunan Indonesia, agar kembali menjadi warga negara dan berkontribusi di berbagai bidang, termasuk sains dan teknologi.

Hal ini sejalan dengan cita-cita besar Indonesia untuk menjadi negara yang maju dan berdaya saing tinggi di berbagai sektor, termasuk olahraga.

Cahyo juga menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam proses naturalisasi ini, mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden terpilih Prabowo Subianto, DPR RI, hingga masyarakat pencinta sepak bola di Tanah Air.

"Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak adalah kunci sukses dari selesainya proses naturalisasi ini. Kami berharap bergabungnya Mees Hilgers dan Eliano Reijnders akan semakin memajukan prestasi sepak bola Indonesia," pungkasnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.