Sukses

Kemenag Kuatkan Bimbingan Perkawinan Cegah Angka Perceraian dan Stunting

Para calon pengantin akan diberikan pemahaman terkait ketahanan keluarga, ekonomi, hingga kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Bimas Islam berupaya menekan angka perceraian, salah satunya melalui bimbingan perkawinan (Bimwin). Diketahui, melalui peningkatan Bimwin, angka perceraian dapat ditekan mencapai 10 persen pada 2023.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, Kementerian Agama berupaya meningkatkan pelayanan Bimwin, untuk menguatkan ketahanan keluarga. Adapun nantinya pada Bimwin, calon pengantin akan diberikan sejumlah bimbingan.

“Para calon pengantin akan diberikan arahan dan bimbingan melalui Bimwin,” ujar Kamaruddin kepada Liputan6.com, disalah satu hotel Surakarta, Selasa (1/10/2024) malam.

Para calon pengantin akan diberikan pemahaman terkait ketahanan keluarga, ekonomi, hingga kesehatan. Nantinya, pada pelayanan Bimwin, Kemenag akan menggandeng BKKBN, Kementerian Kesehatan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

“Bimwin ini diwajibkan kepada calon pengantin sebelum melaksanakan pernikahan,” ucap Kamaruddin.

Kamaruddin menjelaskan, melalui pelayanan Bimwin Kemenag dapat menekan angka perceraian. Pada 2023, angka perceraian dapat berhasil ditekan sebanyak 10 persen dari jumlah angka pernikahan yang setiap tahunnya mencapai 1.500.000 pasangan pengantin.

“Sebelumnya angka perceraian mencapai 560.000 perceraian setiap tahunnya, pada 2023 mencapai 450.000 perceraian,” jelas Kamaruddin.

Pada sisi pencegahan melalui ekonomi, Kemenag akan memberikan bantuan permodalan kepada pasangan pengantin, kelompok binaan penyuluh, dan mustahik berpotensi memiliki ekonomi. Bantuan permodalan tersebut akan dilakukan penilaian yang selektif sehingga bantuan tersebut tepat sasaran.

“Bantuan yang diberikan akan diseleksi KUA dan tidak dilepas begitu saja, namun akan ada bimbingan,” terang Kamaruddin.

 

2 dari 2 halaman

Beri Bantuan Ekonomi

Adapun bantuan ekonomi yang diberikan akan disesuaikan dengan proposal yang diberikan pemohon. Kemenag bekerjasama dengan Baznas dan LAZ pada pemberian bantuan ekonomi.

“Diharapkan bisa survive ya dengan bantuan yang diberikan meskipun tidak besar,” kata Kamaruddin.

Pada sisi kesehatan, Kemenag turut mensukseskan program Presiden Indonesia, Joko Widodo pada pencegahan stunting. Adapun program tersebut akan berkoordinasi dengan BKKBN dan Kemenkes.

“Calon pengantin diwajibkan mengikuti Bimwin sehingga bisa terdata dan diberikan kepada BKKBN,” ungkap Kamaruddin.

Calon pengantin dapat mendaftar dua bulan sebelum pelaksanaan akad nikah. Calon pengantin diberikan pemahaman kesehatan dari penyuluh KUA yang mencapai sekitar 50 ribu penyuluh, dibantu dari BKKBN dan Kemenkes dalam pencegahan stunting.

“Saat ini ada sekitar 9.000 penghulu dan nanti akan ditambah sebanyak 3.650 penghulu,” pungkas Kamaruddin.