Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tantangan terbesar Indonesia dalam mencapai Indonesia Emas 2045 adalah ketimpangan pendididikan. Padahal, pendidikan menjadi prasyarat utama generasi muda untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Menanggapi hal itu, Praktisi Pendidikan Oky Setiarso mengatakan, persoalan pendidikan harus menjadi perhatian bersama, baik anak, orang tua, guru, komunitas, akademisi, hingga pemerintah. Pasalnya, masalah pendidikan di Indonesia cukup kompleks, karena beririsan dengan permasalahan ketimpangan sosial lainnya.
Baca Juga
“Kondisi pendidikan kita memang masih timpang. Di Jakarta saja, kami masih menemukan anak kelas 4 SD yang tidak bisa membaca dan menulis, serta anak perempuan usia 12 tahun yang tidak bisa bersekolah dasar,” ujar Oky seperti dikutip Rabu (2/10/2024).
Advertisement
Selain soal pemerataan akses pendidikan, Oky menambahkan masalah mendesak lainnya adalah menghadirkan pendidikan yang berbasis moralitas, etika, menyenangkan, dan visioner.
“Bisa jadi malapetaka, apalagi jika bonus demografi Indonesia ini tidak bisa dikelola dengan baik. Bertambah kompleks, jika dikaitkan dengan masalah kesehatan dan ekonomi, yang akhirnya berdampak pada mutu generasi muda ke depan,” tutur Oky yang juga seorang pengembang dari Kelas Belajar Oky (KBO) untuk anak-anak putus sekolah.
Senada dengan itu, Sekjen Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Pastor Adi Prasojo menambahkan, masalah pendidikan di Indonesia tidak hanya cukup dicermati dari sisi statistik. Menurut dia, harus ada gerakan nyata dalam bentuk kepedulian untuk mengakhiri ketimpangan sangat dibutuhkan.
“Masih banyak anak yang tidak mendapat akses pendidikan yang baik, kekurangan guru, sarana penunjang, hingga putus sekolah,” ujar Pastor Adi.
Pastor Adi mengutip, Paus Fransiskus berpesan pendidikan itu hak semua anak, dan merupakan jembatan untuk harapan dan masa depan yang lebih baik.
“Kami ingin pesan ini membekas di hati anak-anak, agar mereka bisa menjadi sahabat dan berkat bagi teman-temannya yang kurang beruntung,” harap dia.
Hari Anak KAJ
Sebagai informasi, KAJ bakal menyelenggarakan Hari Anak KAJ 2024 pada 5 Oktober 2024 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Temanya “Anak Indonesia Sehat, Bersahabat, dan Menjadi Berkat”.
KAJ mengajak 1.000 anak untuk bersolider dengan teman-temannya yang kurang beruntung, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun kondisi timpang lainnya.
Hari Anak KAJ terinspirasi dari World Children’s Day (WCD) yang digagas pertama kalinya oleh Paus Fransiskus pada 22 Mei lalu di Vatikan. Kedua event tersebut didukung penuh oleh 5P Kids, inisiatif global yang fokus pada masa depan anak yang diinisiasi oleh 5P Global Movement.
Advertisement