Sukses

5 Pernyataan Jokowi saat Kunjungan Kerja di NTT, Resmikan Bendungan Temef dan PLBN

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kunjungan kerja hari kedua di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari ini, Rabu (2/10/2024).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kunjungan kerja hari kedua di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari ini, Rabu (2/10/2024).

Salah satu agendanya meresmikan infrastruktur, mulai dari bendungan hingga Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBN).

Mengawali kegiatannya, Jokowi bertolak menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU, sekitar pukul 07.30 WITA untuk meresmikan Bendungan Temef.

Bendungan yang dibangun dengan anggaran Rp 2,7 triliun ini dapat mengairi 4.500 hektare sawah masyarakat.

"Dibangun, bendungan ini, Bendungan Temef dibangun dengan biaya Rp 2,7 triliun. Kalau dimiliarkan berarti Rp 2.700 miliar, untuk masyarakat NTT dan bisa mengairi sawah kurang lebih 4.500 hektare, sangat besar sekali," ujar Presiden Jokowi disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (2/10/2024).

Dia pun menekankan pentingnya air untuk kehidupan masyarakat di NTT. Jokowi menilai kunci kemakmuran dan kesejahteraan di NTT adalah ketersediaan air yang melimpah.

"Apalagi di NTT, air begitu sangat pentingnya, sangat vital. Karena dengan air kita bisa menanam padi, singkong, jagung, utamanya di NTT. Kunci kemakmuran di NTT adalah air. Tanpa air jangan membayangkan provinsi kita di NTT makmur dan sejahtera," terang Jokowi.

Usai peresmian tersebut, Jokowi juga meresmikan 27 ruas Inpres Jalan Daerah (IJD) Tahun Anggaran 2023 di NTT, dengan total panjang 217,9 km dan memakan anggaran senilai Rp737 miliar.

Jokowi berharap, ke depannya seluruh jaringan jalan di NTT akan menjadi lebih baik lagi.

"Kita harapkan dengan anggaran sebesar itu, jalan-jalan di Provinsi NTT semuanya bisa diperbaiki dan dalam keadaan yang seperti kita lihat di jalan ini. Mulus, tidak ada lubang, dan masyarakat bisa menikmatinya," pintanya.

Berikut sederet pernyataan Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja hari kedua di meresmikan bendungan hingga PLBN saat hari kedua kunjungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dihimpun Tim News Liputan6.com:

 

2 dari 6 halaman

1. Resmikan 27 Jalan Daerah di NTT Senilai Rp737 Miliar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan 27 ruas Inpres Jalan Daerah (IJD) Tahun Anggaran 2023 di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan total panjang 217,9 km dan memakan anggaran senilai Rp737 miliar.

"Di Provinsi NTT untuk tahun 2023 telah dibangun dan diperbaiki 27 ruas jalan sepanjang 217,9 km yang ditangani dengan IJD dengan anggaran Rp737 miliar," terang Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu (2/10/2024).

Jokowi berharap, ke depannya seluruh jaringan jalan di NTT akan menjadi lebih baik lagi.

"Kita harapkan dengan anggaran sebesar itu, jalan-jalan di Provinsi NTT semuanya bisa diperbaiki dan dalam keadaan yang seperti kita lihat di jalan ini. Mulus, tidak ada lubang, dan masyarakat bisa menikmatinya," pintanya.

 

3 dari 6 halaman

2. Sebut Bendungan Temef Bisa Tampung 45 Juta Meter Kubik Air

Adapun Bendungan Temef yang dibangun sejak tahun 2017 ini memiliki luas genangan 298 hektare. Sehingga, bendungan ini bisa menampung 45 juta meter kubik air yang dapat dimanfaatkan untuk bertanam dan mengurangi banjir.

"Sangat besar sekali, yg akan sangat bermanfaat bagi petani untuk menanam padi, jagung, ketela, dan lain lain nya dan juga bisa mengurangi banjir, mereduksi banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan di Kabupaten Malaka," tutur Jokowi.

Dia menjelaskan bahwa saat ini air yang terisi di Bendungan Temef baru 20 persen. Namun, Jokowi menyebut air di bendungan ini akan terisi penuh pada Januari 2025 atau saat musim hujan dimulai.

"Saya titip Pak Bupati, manfaatkan betul Bendungan Temef ini untuk kemakmuran, untuk kesejahteraan rakyat kita di Timor Tengah Selatan dan juga masyarakat sekitar," ucap Jokowi.

 

4 dari 6 halaman

3. Tekankan Pentingnya Air di NTT

Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya air untuk kehidupan masyarakat di NTT. Jokowi menilai kunci kemakmuran dan kesejahteraan di NTT adalah ketersediaan air yang melimpah.

"Apalagi di NTT, air begitu sangat pentingnya, sangat vital. Karena dengan air kita bisa menanam padi, singkong, jagung, utamanya di NTT. Kunci kemakmuran di NTT adalah air. Tanpa air jangan membayangkan provinsi kita di NTT makmur dan sejahtera," ucap dia.

Untuk itu, kata Jokowi, pemerintah membangun empat bendungan di NTT dalam 10 tahun terakhir. Mulai dari, Bendungan Rotiklot, Bendungan Raknamo, Bendungan Napun Gete, dan Bendungan Temef di Kabupaten Timur Tengah Selatan.

 

5 dari 6 halaman

4. Resmikan 7 PLBN di NTT hingga Papua, Habiskan Biaya Rp1,3 Triliun

Kemudian, Presiden Jokowi meresmikan tujuh Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBN) yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT), Riau, Kalimantan Barat, hingga Papua Selatan, Rabu (2/10/2024). Pembangunan tujuh PLBN ini menghabiskan anggaran sebesar Rp,1,3 triliun.

"Hari ini kita akan meresmikan 7 Pos Lintas Batas Negara Terpadu yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, di Riau, Kepulauan Riau, di Kalimantan Barat, di Kalimantan Utara, di Papua Selatan dengan total biaya 1,3 Triliun. Uang yang tidak sedikit," kata Jokowi.

Tujuh PLBN yang diresmikan Jokowi yakni, PLBN Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan anggaran Rp128 miliar, PLBN Serasan di Kabupaten Natuna Kepulaun Riau dengan anggaran Rp145 miliar, PLBN Jagoi Babang di Kalimantan Barat dengan anggaran Rp224 miliar rupiah.

Kemudian, PLBN Sei Nyamuk di Kalimantan Utara yang dibangun dengan anggaran Rp248 miliar, PLBN Labang di Kalimantan Utara dengan anggaran Rp210 miliar, PLBN Long Nawang di Kalimantan Utara dengan anggaran Rp243 miliar, dan PLBN Yetekun di Kabupaten Boven Digul Papua Selatan dengan anggaran biaya Rp127 miliar.

Jokowi menyampaikan bahwa perbatasan mewakili wajah Indonesia. Tak hanya itu, kata dia, PLBN merupakan representasi dari kemajuan Indonesia di depan negara lain.

 

6 dari 6 halaman

5. Perintahkan Semua Perbatasan Dibangun 10 Tahun

Untuk itu, Jokowi memerintahkan agar semua perbatasan dibangun PLBN pada 10 tahun lalu saat dirinya baru menjabat sebagai presiden. Menurut dia, PLBN merupakan usaha pemerintah untuk pemerataan pembangunan hingga sampai di perbatasan.

"(PLBN) Juga berfungsi sebagai buffer zone pertahanan negara kita Indonesia. Dan yang terakhir juga untuk mengembangkan titik-titik ekonomi baru yang ada di perbatasan," ucap dia.

Jokowi mengatakan total ada 15 PLBN yang dibangun pemerintah selama 2015-2024. Dia pun berharap keberadaan PLBN ini dapat meningkatkan pelayanan, keamanan di perbatasan, dan mendorong pertumbuhan sentra ekonomi baru.

"Keberadaan PLBN ini agar meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Indonesia yang melintasi perbatasan. Kemudian meningkatkan keamanan wilayah perbatasan dan mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di perbatasan," tutur dia.

"Dan membuat masyarakat kita di perbatasan semakin cinta dan bangga terhadap negara kita Indonesia," sambung Jokowi.