Sukses

Peringati Hari Tari Sedunia, Ribuan Warga Solo Menari 24 Jam

Sebanyak 3.500 penari dari 129 grup yang berasal dari berbagai pelosok tanah air menyemarakkan Solo Menari 24 jam.

Memperingati hari tari sedunia yang digelar setiap tanggal 29 April, Kota Solo, Jawa Tengah, kembali menggelar aksi menari selama 24 jam nonstop. Penari tradisional hingga modern berkolaborasi dalam acara itu.

Pantauan Liputan 6 SCTV di Solo, Senin (29/4/2013), sekitar pukul 06.00 WIB pemukulan gong menandai dimulainya Solo Menari 24 jam. Pembukaan Solo menari 24 jam di Gedung Fakultas Seni Tari itu dimeriahkan dengan tarian ratusan mahasiswa dan dosen Institut Seni Indonesia dengan membawakan beberapa tarian pembuka. Seperti tari Pendet Bali dan Umbul Donga.

Tak ada batasan usia dalam Solo menari 24 jam itu. Seluruh pecinta tari dapat terlibat langsung menunjukkan kemampuannya menari. Seperti yang dilakukan peserta Wahyu Santoso Prabowo. Meski sudah memasuki usian 60 tahun Ia antusias untuk ikut dalam kegiatan tahunan itu.

Panitia Prof Sri Rohana Widyastuti mengatakan Hari Tari sedunia sengaja digelar sebagai apresiasi masyarakat dunia kepada budaya tari yang digelar setiap 29 April. Kegiatan itu diikuti peserta dari berbagai beragam tarian. Selain terbuka untuk seluruh usia, tarian bisa dibawakan secara berkelompok atau pun perseorangan.

"Semua peserta diberi kebebasan untuk membawakan tarian masing-masing," jelas Sri.

Kegiatan Solo Menari 24 jam itu tahun ini diikuti sebanyak 3.500 penari dari 129 grup yang berasal dari berbagai pelosok tanah air. Pagelaran yang ketujuh kalinya itu digelar di banyak lokasi mulai dari kampus, sekolah, mall, pasar tradisional hingga di jalanan Kota Solo. Acara akan berakhir hingga pukul 06.00 WIB.(Adi)