Sukses

Fasum Diduduki Preman, Warga RW 07 Sukapura: Ngajak Berantem

Fasos dan fasum yang biasa digunakan warga RW 07 untuk tabligh akbar, senam, dan kegiatan bermain anak kini sedang diduduki preman.

Fasilitas sosial dan umum berupa sebidang tanah yang biasa digunakan masyarakat untuk tabligh akbar, senam, dan kegiatan bermain anak kini sedang diduduki preman. Kegiatan itu memicu amarah warga RW 07, Kompleks Bea Cukai, Sukapura, Jakarta Utara.

"Ada pihak yang mengklaim itu sudah dibeli dengan uang pribadi dan mengumumkan melalui Masjid Baiturahman atas nama H Mustofa, 3 bulan lalu. Ngajak berantem itu namanya," kata Bu Haryadi, warga RW 07, Kompleks Bea Cukai, Jakarta Utara, Senin (29/4/2013).

Menurutnya, sejak awal Kompleks Bea Cukai berdiri, lapangan yang menjadi fasilitas umum sudah banyak yang mencoba menduduki.

"Itu kan fasilitas sosial, orang kalau beli kan harusnya dilihat dulu site plan-nya, disurvei dulu itu jadi apa. Dari tahun kemarin hingga polisi keluarin gas air mata. Kita sudah mengadu juga sama Jokowi dan Ahok," ujar Bu Haryadi.

Pantauan Liputan6.com, ada preman yang memasang patok dan seng untuk memagari lapangan fasos RW 07, Kompleks Bea Cukai. Saat ini juga tengah dilakukan pembicaraan terkait pemilikan fasilitas umum, antara Lurah Sukapura Muzakir, Wakapolsek Sukapura, dan perwakilan warga RW 17. (Frd)
    Video Terkini