Liputan6.com, Jakarta - Polisi mendirikan Pos Pengamanan (Pospam) Terpadu untuk mencegah aksi premanisme di Pasar Tumpah, Jalan Merdeka, Kota Bogor.
Pospam ini dibangun menyusul banyak pedagang dan warga mendapat intimidasi dan pemalakan oleh sejumlah preman.
Baca Juga
Setiap malam para pedagang wajib mengeluarkan uang keamanan mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 120.000 kepada para preman dengan cara memaksa dan ancaman.
Advertisement
"Untuk merespon permintaan warga dan pedagang agar kejadian tidak terulang, kami membangun Pos Pengamanan Terpadu yang akan melakukan pengamanan setiap hari selama 24 jam," kata Kapolresta Bogor Kota, Bismo Teguh Prakoso usai melaksanakan giat Ngopi Bareng Warga dan Pedagang Pasar Tumpah Jalan Merdeka Kota Bogor, Minggu (6/10/2024) malam.
Adapun yang terlibat pengamanan terdiri dari personil Polresta Bogor Kota, Korps Brimob Resimen 1 Kedung Halang, TNI AD, Pol PP dan Dishub. Mereka akan melakukan pengamanan selama 24 jam dan melakukan patroli berjalan kaki agar mengetahui kondisi serta dapat berdialog secara langsung dengan warga serta pedagang.
"Mulai malam ini Opsnal Polresta dan Polsek Bogor Tengah melakukan apel lalu patroli biar petugas mengetahui keluh kesah dan mendapatkan informasi langsung dari mereka," ucapnya.
Bismo menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk menciptakan rasa aman kepada warga dan pedagang dari gangguan premanisme.
"Kami akan menindak tegas siapa saja yang membuat resah dan mengganggu Kamtibmas," kata dia.
Lapor ke Nomor Ini
Apabila masyarakat mengetahui adanya tindak pidana ataupun aksi premanisme, maka dapat menghubungi melalui nomer aduan Kapolresta Bogor Kota di 087810010057.
"Masyarakat atau pedagang tidak perlu takut untuk melapor jika mengetahui adanya tindak kejahatan atau premanisme," pungkasnya.
Sementara itu, 9 pelaku premanisme di Pasar Tumpah Jalan Merdeka diamankan polisi. Namun sayangnya, sebagian besar dilepaskan kembali dengan alasan kurangnya alat bukti berupa laporan dari masyarakat maupun pedagang.
Advertisement