Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur saat ini masih jauh dari target yang ditetapkan sebesar Rp 100 triliun. Jokowi menyebut saat ini investasi di IKN memang baru setengah dari target yaitu, Rp 58 triliun.
"Memang bener baru Rp 58 Triliun. Tapi angkanya udah gede banget, duit gede lo Rp 58 triliun," kata Jokowi di JCC Senayan Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Baca Juga
Dia tetap optimistis target investasi di IKN dapat tercapai pada tahun 2024. Jokowi mengatakan pemerintah menyeleksi dan melihat keseriusan investor yang ingin berinvestasi di IKN.
Advertisement
"Ya harus tetap optimis lah, kan yang masuk banyaknya itu harus diseleksi. Serius ndak? Kalau serius baru diberi peluang," ujarnya.
"Kita memang memilih, jadi ngga semua boleh masuk semua boleh investasi. Harus diseleksi," sambung Jokowi.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar kerjasama dengan Indonesia Investment Authority (INA) untuk menggenjot realisasi investasi di IKN.
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, kolaborasi bersama INA diharapkan bisa bantu mencapai target investasi di ibu kota baru senilai Rp 100 triliun paea 2024 ini. Adapun pemasukan modal ke IKN sejauh ini telah mencapai separuhnya.
"Jadi memang kita menargetkan total investasi publik dan swasta di luar yang Kementerian PUPR, untuk hingga akhir tahun ini kira-kira Rp 100 triliun. Dengan groundbreaking dan beberapa kegiatan yang kita lakukan kemarin, itu sudah sampai kira-kira Rp 50 triliun," terangnya usai acara pendantanganan di Grand Hyatt Bali, Minggu (19/5/2024).
Bambang menyebut pihaknya memang tengah berupaya untuk mengantongi sisa Rp 50 triliun pada semester II 2024 nanti.
Menurutnya, misi itu sangat mungkin lantaran sejumlah proyek dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) kini tengah berproses.
"Harapan kami mungkin dalam hitungan bulan kita akan bisa melihat beberapa investasi dengan skala yang lebih besar karena KPBU tadi," imbuh dia.
Jokowi Sebut Prabowo yang Sepatutnya Teken Keppres IKN, Ini Jawaban Gerindra
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menegaskan bahwa Presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan segera menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) mengenai pemindahan Ibu Kota Negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terletak di Kalimantan Timur.
Meskipun demikian, saat ini Keppres terkait pemindahan ibu kota tersebut masih dalam tahap kajian dan akan dieksekusi pada waktu yang dianggap paling tepat.
"Jadi mengenai Keppres pemindahan IKN itu masih dikaji untuk waktu yang tepat," kata Dasco di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2024).
"Karena pada saat ini Pak Prabowo masih sibuk untuk menyusun, mengkaji Keppres kementerian-kementerian yang sebentar lagi sudah pada saatnya akan diumumkan," tutur politikus senior Gerindra ini.
Wakil Ketua DPR ini memastikan bahwa Prabowo akan menandatangani Keppres pemindahan ibu kota ke Nusantara di Kalimantan Timur setelah resmi menjabat sebagai presiden.Â
"Oh iya, itu kan memang begitu," ucap Dasco menandaskan.
Advertisement
Jokowi Sebut Keppres IKN Akan Diteken Prabowo
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi kode tidak menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi menginginkan infrastruktur dan ekosistem yang perlu siap lebih dahulu di IKN.
"Sekali lagi saya sampaikan, memindahkan Ibu Kota itu tidak hanya urusan fisiknya saja. tapi membangun ekosistemnya itu yang perlu, ekosistem itu harus jadi," kata Jokowi usai mengikuti Nusantara TNI Fun Run di IKN, Kalimantan Timur, Minggu (6/10/2024).
Menurutnya, untuk pindah ke IKN diperlukan kesiapan rumah sakit, pendidikan, hingga logistik. Dia berkata, perlu juga keramaian di IKN seperti warung dan restoran.
"Sehingga kalau yang namanya kita pindah itu rumah sakit siap karena itu dibutuhkan, pendidikan untuk anak-anak kita juga siap, sekolahan artinya juga dibutuhkan, dari TK-SD-SMP-SMA-SMK sampai universitas," jelasnya.
"Kemudian keramaian, restoran juga warung-warung yang juga itu diperlukan, kemudian juga masalah yang berkaitan dengan logistik di mana kita mencari sesuatu barang, dimana kita mencari sesuatu ingin beli barang, semua itu harus siap," sambungnya.
Atas hal ini, Keppres pemindahan ibu kota, seharusnya nanti akan ditandatangani oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ya mestinya gitu, presiden yang baru, Pak Prabowo," kata Jokowi.