Sukses

Cegah Tawuran di Jakarta, Pramono Anung Sebut Setiap RT/RW Bakal Dipasang CCTV

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung membeberkan solusi jitu mengatas permasalahan tawuran di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Tawuran masih kerap terjadi dan menjadi masalah yang berulang serta mengkhawatirkan di Jakarta. Tawuran pun sering kali mengganggu ketertiban serta kenyamanan warga dalam beraktivitas sehari-hari.

Pasalnya, tawuran tidak hanya merusak fasilitas umum, namun juga mengancam nyawa seseorang serta menciptakan momok menakutkan bagi sebagian warga Jakarta. Melihat hal tersebut, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung membeberkan solusi jitu mengatas permasalahan tawuran di Jakarta.

Mas Pram (sebutan akrab Pramono Anung) meyakini bahwa tawuran dapat dicegah jika ada kamera pengawas (CCTV) di setiap RT/RW yang ada di Jakarta sebagai upaya pengawasan.

"Kalau kita sudah punya CCTV di RT/RW, di sekolah-sekolah, di tempat-tempat publik, kalau memang ada rencana itu kan bisa diawasi secara langsung," ujarnya di Kwitang Jakarta, Kamis (3/10/2024), demikian dikutip Antara.

Mas Pram pun mengungkapkan bahwa hal itu terkait pencegahan tawuran yang kerap terjadi di Jakarta. Dia berharap agar masyarakat dan aparat penegak hukum bisa mencegahnya bersama-sama.

Selain tawuran, Mas Pram berharap agar fasilitas CCTV ini juga bisa mengawasi peredaran narkoba, perundungan (bullying) atau pencurian di lingkungan setempat.

"Maka yang seperti ini, harusnya pemerintah bertanggung jawab memasang CCTV untuk RT/RW, supaya pengawasan itu dilakukan oleh masyarakat secara bersama-sama," ujarnya.

Karena itu, Mas Pram menilai, pemasangan CCTV di setiap lingkungan masyarakat menjadi tanggung jawab bersama untuk mengurangi tingkat kriminalitas yang terjadi.

2 dari 2 halaman

Butuh 70 Ribu CCTV

Merujuk hasil kajian tahun 2017, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta idealnya membutuhkan CCTV sebanyak 70 ribu titik. Hingga pertengahan tahun 2024, pemasangan CCTV oleh Pemprov DKI Jakarta terealisasi di 747 titik.

Penyebarannya, yakni Jakarta Pusat sebanyak 180 titik, Jakarta Barat 160 titik, Jakarta Utara 75 titik, Jakarta Timur 160 titik, dan Jakarta Selatan sebanyak 172 titik.

 

(*)

Video Terkini