Sukses

Ini Sosok Jenderal TNI Besan Andika Perkasa yang Beda Pilihan dengan PKS di Pilgub Jateng

Anggota Dewan Pakar PKS, Jenderal (Purn) Setyo Sularso diketahui tidak satu barisan mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

Liputan6.com, Semarang Perbedaan pilihan politik disinyalir terjadi di struktur tertinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024. Pasalnya, Anggota Dewan Pakar PKS, Jenderal (Purn) Setyo Sularso diketahui tidak satu barisan mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

Setyo disinyalir mendukung Cagub Jateng nomor urut 1, Andika Perkasa, yang merupakan besannya sendiri. Pasalnya, putra Andika, yakni Alexander Wiratama menikah dengan putri dari Setyo Sularso yang bernama Nissa Avina Pilar.

Setyo Sularso merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang lahir di Purworejo tanggal 27 Mei 1959. Dirinya lulus dari Akademi Militer tahun 1982. Di tahun yang sama, dia pun dilantik sebagai Danton 3 Kompi B Yonif 745/SYB Korem 164/WD Koda XVI/Udayana.

Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya di tahun 1998, Setyo Sularso menjabat sebagai Danyonif 401/Banteng Raider. Di Tahun 2000, ia menjabat sebagai Dandim 0732/Sleman Korem 072/PMK Kodam IV/Diponegoro.

Kariernya pun semakin melesat, di mana pada tahun 2007, Setyo Sularso menjabat sebagai Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro. Dua tahun berselang, Setyo Sularso menjabat sebagai Wakapuspen TNI dan di tahun 2014 menjabat Kaskostrad.

Setyo Sularso pun terakhir kali berdinas militer sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) TNI. Jabatan jenderal bintang tiga ini sebelumnya adalah Pangdam IX/Udayana menggantikan Letjen TNI Torry Djohar Banguntoro.

2 dari 2 halaman

PKS Menghormati

Melihat langkah politik Setyo Sularso di Pilgub Jawa Tengah, Ketua DPW PKS Jateng, Muhammad Afif pun buka suara. Ia mengatakan, PKS menghormati sikap Setyo Sularso yang memilih bergabung dengan tim pemenangan Andika-Hendi, meski partainya mengusung pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

"Kalau sudah menjadi kader biasanya kan mengikuti instruksi, tapi dalam hal ini ada pengecualian karena beliau itu besannya Pak Andika. Sikap PKS tidak memaksa Pak Setyo Sularso harus ke Pak Luhtfi-Yasin," kata Afif di Semarang, Senin (7/10).

Afif juga mengungkapkan, meski hubungan kekerabatan tidak ada pemaksaan terhadap Setyo Sularso untuk mendukung Luthfi-Yasin. Terlebih calon yang diusung PKS di Pilgub Jateng bukanlah kader internal.

"Di Jawa Tengah, PKS tidak mencalonkan kader intenernal. Kami menghargai sikap Pak Setyo Sularso yang menjadi tim sukses pak Andika dan alasannya karena besan," ungkapnya.

Afif pun menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan sanksi terhadap Setyo Sularso meskipun sikap politiknya tidak sejalan dengan PKS.

"Beliau itu masuk di dewan pakar yang kebetulan menjadi besan Pak Andika. Saya memaklumi, tidak ada pemaksaan dan dapat pinalti itu enggak," tegasnya.

 

(*)

Video Terkini