Liputan6.com, Jakarta Presiden terpilih Prabowo Subianto bicara mengenai kondisi dunia internasional yakni konflik Timur Tengah antara Israel dan Iran. Prabowo mengungkapkan bahwa Iran diduga sudah melaksanakan uji coba nuklir.
"Israel mengatakan akan menyerang Iran, Iran katakan siap menerima dan akan membalas besar-besaran. Diduga Iran sudah melaksanakan uji coba nuklir. Jadi kalau enggak ada kearifan negara besar, dunia dalam keadaan tidak baik," kata Prabowo Subianto di acara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Grand Sahid Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Baca Juga
Menurut Menteri Pertahanan itu, tindakan Israel dan Iran sudah membahayakan keadaan dunia. "Sikap seperti itu sedang membawa dunia dalam keadaan sangat rawan," ucap Prabowo.
Advertisement
Meski demikian, Prabowo Subianto bersyukur, di tengah kondisi dunia yang rawan, bangsa Indonesia masih hidup dalam kedamaian.
"Ibu kota tidak dibom, anak-anak bisa ketawa walaupun sebagian susah. Kita bersyukur kita masih punya negara, partai berbeda, masih bisa duduk bicara tukar pandangan. Kita bersyukur kita menghormati perbedaan kita berbeda bisa kumpul, bisa kerja sama," ucap Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan suasana kearifan dan saling menghormati perlu terus dilakukan semua pihak. Bukan memaksakan kehendak sendiri yang justru akan menimbulkan perpecahan.
"Tapi ada bangsa saat ini mau paksakan kehendak sendiri. Tiap malam kita lihat bagaimana rakyat tidak berdosa, ibu-ibu, anak-anak, dibantai, dibom, bukan dalam jumlah sedikit, (tapi) ratusan ribu," ucap Prabowo.
Baca juga Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Ekonomi Global dan Domestik
Israel Bersumpah Balas Serangan Iran
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan panggilan telepon pada Rabu (9/10/2024) di tengah ketegangan dengan Iran.
Sementara itu, di sisi lain Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berjanji akan melakukan serangan balasan terhadap Iran dengan "mematikan, tepat dan mengejutkan."
Panggilan telepon selama 30 menit itu adalah obrolan pertama Joe Biden dan Benjamin Netanyahu sejak Agustus 2024, dan bertepatan dengan eskalasi tajam konflik Israel dengan Iran dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.
"Panggilan telepon itu dilaporkan sangat produktif," kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan, sambil mengakui bahwa kedua pemimpin memiliki perbedaan pendapat dan terbuka tentang hal itu.
Diprediksi Israel akan melakukan terhadap serangan rudal minggu lalu yang dilakukan Teheran sebagai balasan atas eskalasi militer Israel di Lebanon. Serangan Iran itu pada akhirnya tidak menewaskan seorang pun di Israel.
Setelah menggambarkan serangan rudal Iran pada 1 Oktober sebagai sebuah kegagalan, Gallant mengatakan dalam sebuah video yang dikeluarkan oleh kantornya setelah panggilan telepon Biden-Netanyahu berakhir:
"Siapa pun yang menyerang kita akan terluka dan akan membayar harganya. Serangan kita akan mematikan, tepat sasaran, dan yang terpenting mengejutkan, mereka tidak akan mengerti apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi, mereka akan melihat hasilnya."
Netanyahu telah berjanji bahwa musuh bebuyutannya, Iran, akan membayar serangan rudalnya. Sementara Teheran mengatakan bahwa setiap pembalasan akan dibalas dengan kehancuran besar.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement