Sukses

Jazilul: PKB Sekarang Diterima Pak Prabowo, Soal Posisi Menteri Itu Teknis

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan, urusan kabinet adalah hak prerogatif Prabowo. Yang jelas, PKB siap mengikuti Prabowo jika ditempatkan di manapun.

 

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih RI Prabowo Subianto merespons terkait PKB bakal masuk kabinetnya atau tidak. Prabowo meminta agar hal tersebut ditanyakan langsung ke PKB.

"Tanya saja PKB," kata Prabowo usai acara Rakor Legislatif PKB di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Terpisah, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan, urusan kabinet adalah hak prerogatif Prabowo. Yang jelas, PKB siap mengikuti Prabowo jika ditempatkan dimanapun.

"Kan prerogatif presiden (soal kabinet). Yang jelas kehadiran Pak Prabowo hari ini, tidak untuk menjelaskan kabinet, namun Pak Prabowo terang-terangan menyampaikan ingin membangun Indonesia dan bersama PKB," tuturnya.

"Dan sudah dari awal Pak Prabowo nyatakan, meskipun PKB berbeda akan kembali lagi. Sekarang tinggal bagaimana Pak Prabowo menempatkan PKB ke mana, ikut," sambungnya.

Jazilul menyatakan, partainya tidak bisa meminta posisi menteri yang diinginkan kepada Prabowo. Sebab, soal kursi menteri merupakan persoalan teknis.

"Yang jelas PKB sekarang diterima oleh Pak Prabowo menjadi kekuatan bagian pemerintahan Pak Prabowo ke depan, soal di posisi menteri, itu nanti teknis, prerogatif Prabowo," ujarnya.

Jazilul pun mengaku tidak mengetahui apakah PKB sudah menyetor nama menteri atau belum ke Prabowo. Menurutnya, urusan itu bukan porsi PKB.

"Ya saya tidak tahu ya, namanya dikirim lewat apa, karena itu bukan porsinya PKB, porsi PKB di belakang Pak Prabowo mengawal semua kebijakan," pungkasnya.

 

2 dari 2 halaman

Sudah Bahas dengan Prabowo

Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda mengaku pihaknya sudah diajak diskusi terkait penempatan menteri di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Kalau diskusi, sudah diskusi," kata dia di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Menurut Huda, diskusi antara PKB dengan Prabowo langsung dilakukan pasca partainya menyatakan dukungan dan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Ketika PKB memutuskan bergabung dengan pemerintahan, tentu ada kira-kira lanjutan komunikasi politiknya, termasuk setahu saya pak Prabowo ingin kabinet ini bisa selesai sebelum tanggal 20 Oktober," ungkap dia.

Meski demikian, Huda enggan membeberkan berapa jumlah jatah menteri yang ditawarkan ke PKB.

"Ya kita lihat nanti, kita sudah diajak diskusi," jelas dia.

Selain itu, Huda pun tak mendapat bocoran soal benar tidaknya bahwa kementerian dan lembaga di era pemerintahan Prabowo-Gibran akan berjumlah 44.

"Belum. Setahu saya memang sedang digodok kan. Diskusi nomenklaturnya. Misalnya 44 itu apa saja, ada berapa Menko, ada berapa kementerian teknis. Belum sih kita belum mendapatkan bocoran utuhnya," kata Huda.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com