Sukses

Sasar Daerah 3T, Kominfo Kembangkan Next Generation Broadband Connectivity

Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengembangkan kajian Next Generation Broadband Connectivity (NGBC) untuk meningkatkan meaningful connectivity.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka mempercepat pemerataan infrastruktur dan konektivitas digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengembangkan kajian Next Generation Broadband Connectivity (NGBC) untuk meningkatkan meaningful connectivity.

Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Teknologi, Mochamad Hadiyana mengungkapkan, kajian ini akan menjadi acuan dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur digital yang lebih baik dan lebih efisien.

“Khususnya untuk daerah 3T agar mendapatkan akses internet yang memadai,” ungkapnya.

Hadiyana menjelaskan, tolok ukur kualitas layanan penyelenggaraan infrastruktur digital mencakup mobile broadband coverage per population, jumlah Gigabit City, dan rata rata kecepatan unduh mobile broadband.

Di sisi lain, dirinya menyebut, keberadaan keberadaan kebijakan dan regulasi pengembangan infrastruktur serta layanan broadband menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi.

“Salah satu aspek penting dari transformasi ekonomi adalah transformasi digital, untuk mewujudkan transformasi digital tersebut, pemanfaatan teknologi-teknologi baru menjadi sangat krusial,” sebut Hadiyana.

Ia pun membeberkan, pemanfaatan teknologi terkini seperti Artificial Intelligence, Internet of Things, Big Data Analytics, Blockchain, Virtual Reality, dan Augmented Reality akan menjadi kunci dalam mendorong kemajuan bangsa.

“Teknologi-teknologi tersebut hanya bisa berjalan optimal jika tersedia infrastruktur dan konektivitas digital,” beber Hadiyana.

2 dari 2 halaman

Infrastruktur Digital Pilar Pembangunan

Hadiyana mengungkapkan, dalam Asta Cita yang merupakan visi Presiden Terpilih Prabowo Subianto, infrastruktur digital kembali ditegaskan sebagi salah satu pilar pembangunan nasional.

"Dalam Asta Cita ada komitmen untuk membangun infrastruktur digital secara merata di kabupaten dan kota di Indonesia," ungkapnya.

"Terus komitmen untuk memperkuat konektivitas digital dan memastikan frekuensi publik dimanfaatkan sebagai akses informasi yang objektif dan kredibel," jelas Hadiyana.

Ia pun menyebut, sudah mendapatkan rekomendasi konkret terkait pemanfaatan teknologi 5G untuk meningkatkan konektivitas di daerah 3T. Menurutnya, pemanfaatan teknologi 5G melalui 5G Fixed Wireless Access dan 5G Private Network berpeluang besar untuk meningkatkan meaningful connectivity.

“Syarat utamanya adalah ketersediaan frekuensi dan untuk itu Kementerian Kominfo diharapkan untuk dapat segera menetapkan pita-pita frekuensi untuk 5G,” sebut Hadiyana.

 

(*)