Liputan6.com, Depok - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu menilai Kota Depok menjadi pusat perhatian dan kerap menjadi bahan perundungan (bullying). Hal itu tidak terlepas karena PKS di Kota Depok merupakan salah satu basis massa PKS dan kerap di bullying apabila terjadi permasalahan.
Baca Juga
“Kalau ada kekurangan sedikit dari Depok, (PKS) dibully habis,” ujar Syaikhu saat orasi kampanye di Hotel Bumi Wiyata Depok, Sabtu (12/10/2024).
Advertisement
Diketahui, Syaikhu mencalonkan diri pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat nomor urut tiga. Syaikhu berpasangan dengan Ilham Habibie, mendapatkan dukungan dari PKS, Nasdem, dan PPP.
Syaikhu tidak memungkiri, Kota Depok kerap mendapatkan perhatian dari masyarakat luas. Bahkan kerap mendengar komentar dari masyarakat Indonesia yang memperhatikan berbagai isu di kota Depok.
“Ada cacat kekurangan (Depok), pasti diperhatikan,” terang Syaikhu.
Menurutnya, hal itu menjadi fenomena perhatian daerah perkotaan yang dipimpin kader PKS. Syaikhu meminta para kader PKS untuk tidak lengah dan meminta bullying menjadi suatu dorongan untuk semangat perubahan, serta memperkuat barikade kendali PKS, salah satunya Kota Depok.
“Kalau sudah lepas, susah mengambilnya kembali,” tegas Syaikhu.
Syaikhu merasa optimitis Kota Depok akan menjadi lumbung suaranya mengikuti Pilgub Jawa Barat. ia bersama Ilham Habibie (ASIH) menargetkan suara Pilgub Jawa Barat di Kota Depok mencapai 75 sampai 80 persen untuknya.
“Ya minimal bisa 80 atau 75 persen suara (Kota Depok),” ucap Syaikhu.
Depok Jadi Tumpuan Pemenangan Pasangan ASIH
Syaikhu mengungkapkan, kemenangan 75 sampai 80 persen suara di Kota Depok, diharapkan mampu mensubsidi silang daerah lain di Jawa Barat. Target kemenangan 80 persen suara di Kota Depok tidak terlepas dari basis massa PKS di Depok.
“Justru harapan kami Kota Depok itu adalah basis, tentu menjadi tumpuan harapan bagi pemenangan pasangan ASIH,” ungkap Syaikhu.
Sebagai informasi tambahan, Pilgub Jawa Barat diikuti empat pasangan calon. Adapun pasangan calon tersebut meliputi, Acep Adang Ruhiyat berpasangan dengan Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata dan Ronald Surapradja, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, serta Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.
Advertisement