Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memaknai peringatan 22 tahun bom bali sebagai momentum untuk menunjukkan konsistensi dalam mendukung penyintas bangkit berdaya dan menjadi agen perdamaian.
"Kami mendukung dan memotivasi penyintas untuk bangkit berdaya, melanjutkan hidup yang lebih baik dan jadi agen perdamaian," kata Direktur Perlindungan BNPT Brigjen. Pol. Imam Margono dalam Peringatan dan Doa Bersama di Monumen Bom Bali Ground Zero, Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (12/10).
Baca Juga
Imam juga mengatakan bahwa suara korban adalah credible voices yang membawa harapan baru pada dunia.
Advertisement
"Suara korban adalah credible voices, dapat menggugah kesadaran dan memupuk harapan baru untuk menumbuhkan perdamaian di tingkat nasional dan global," jelasnya.
Lebih lanjut, Mantan Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT ini mengajak rekan penyintas untuk bersama menjaga perdamaian dan keamanan dunia dari ideologi kekerasan.
"Let us save and protect the world for a better future, in peace and harmony," ajaknya.
Sinergi
Dalam rangka pemenuhan hak-hak korban, BNPT akan terus bersinergi dengan LPSK, Pemerintah Daerah, dan Stakeholder lainnya dalam pemberian kompensasi dan pemulihan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Peringatan Bom Bali tahun ini mengambil tema “Dari Korban Menjadi Penyintas: Perdamaian di Indonesia”. Diisi dengan doa lintas agama dan dihadiri oleh masyarakat dari berbagai negara.
Advertisement