Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Abdul Rahman Farisi mengungkapkan pandangannya terkait arah kebijakan yang perlu diambil oleh calon Menteri BUMN di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ia menyoroti pentingnya peran strategis lembaga keuangan seperti perbankan dan asuransi untuk mendorong kemitraan yang lebih progresif dengan petani, nelayan, serta pelaku UMKM di daerah.
Baca Juga
“Daerah sangat membutuhkan dukungan lebih dari lembaga keuangan, tidak hanya dalam hal akses modal, tetapi juga dalam memperluas jangkauan pemasaran dan meningkatkan nilai tambah produk lokal,” ujar Politisi Partai Golkar ini, Senin (14/10/2024).
Advertisement
Menurut pria yang akrab disapa ARF ini, tanpa strategi pemasaran yang tepat, hasil produksi daerah sulit bersaing di pasar yang lebih luas. Tantangan utama dalam ekonomi daerah terkait dengan peranan sektor keuangan, stabilitas harga, dan teknologi pengolahan.
"Kolaborasi antara pemerintah daerah dengan BUMN sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah ini, karena perangkat pemerintah daerah seperti dinas sering kali memiliki keterbatasan dalam menyusun anggaran atau kekurangan sumber daya manusia," paparnya.
Farisi juga menilai bahwa kegagalan beberapa program dana bergulir menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dan kolaboratif. Banyak program yang dianggap tidak ekonomis oleh pelaku ekonomi pasar karena tidak memberikan insentif yang cukup.
“Oleh karena itu, calon Menteri BUMN yang akan dipilih oleh Presiden Prabowo-Gibran harus mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dan BUMN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Lebih lanjut, ARF mengamati bahwa calon Menteri BUMN mendatang memiliki tantangan dan peluang besar untuk mengintegrasikan kebijakan yang mendukung pelaku ekonomi daerah dengan sumber daya yang dimiliki BUMN. Menurutnya, kolaborasi ini akan mengoptimalkan anggaran APBD serta sumber daya keuangan dan manajemen BUMN untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
"Langkah progresif yang diharapkan dari calon Menteri BUMN adalah bagaimana menciptakan ruang kolaborasi dengan pemerintah daerah yang dapat mendukung visi Prabowo-Gibran dalam membangun ekonomi Indonesia dari daerah," ujar mantan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin ini.
Calon Menteri Harus Mampu Bawa Transformasi BUMN
Menurutnya, calon Menteri BUMN harus mampu membawa transformasi BUMN untuk menjadi mitra strategis bagi daerah, baik melalui inovasi teknologi, penguatan jejaring pasar, maupun profesionalisasi pengelolaan BUMN itu sendiri.
"Jika kolaborasi ini berjalan dengan baik, BUMN tidak hanya akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga mesin pertumbuhan yang solid bagi ekonomi daerah, yang pada gilirannya akan memperkuat ekonomi Indonesia secara keseluruhan," tutupnya.
Advertisement