Liputan6.com, Jakarta Cuaca pagi Jakarta besok, Jumat, 18 Oktober 2024, diprakirakan seluruh langitnya akan cerah dan cerah berawan. Demikianlah prediksi cuaca besok.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)Â melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari diprakirakan berawan hingga berawan tebal dan langit malam mayoritas cerah berawan.
Baca Juga
Sementara itu, untuk wilayah penyangga Jakarta, yaitu Bekasi, Jawa Barat diprediksi cuaca paginya berawan, siang berkabut, dan malam hari cerah berawan.
Advertisement
Kemudian di Depok, Jawa Barat pada pagi diprakirakan cerah berawan, siang di Depok diprediksi berawan, dan malam hari di Depok diprediksi cerah berawan.
Selanjutnya di Kota Tangerang, Banten, cuaca pagi diprediksi cerah berawan, siang di Tangerang berawan, dan malam diprediksi cerah diprediksi BMKG bakal cerah.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Berawan |  Cerah |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Berawan Tebal |  Cerah Berawan |
 Jakarta Selatan |  Cerah Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Timur |  Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Berawan Tebal |  Cerah Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah Berawan |  Berawan Tebal |  Cerah Berawan |
 Bekasi |  Berawan |  Kabut |  Cerah Berawan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Berawan |  Cerah Berawan |
 Kota Bogor |  Cerah |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Berawan |  Cerah |
BMKG Lampung: Fenomena La Nina Tingkatkan Curah Hujan, Waspada Banjir dan Tanah Longsor
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Radin Intan II Lampung memprediksi peningkatan curah hujan sepanjang Oktober hingga November 2024. Kondisi ini diperkirakan akan memicu potensi bencana hidrometeorologi, terutama di daerah-daerah rawan.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Radin Intan II, Rudi Harianto, menjelaskan bahwa fenomena La Nina menjadi penyebab utama peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Lampung.
"La Nina memperkuat angin pasat timur yang membawa uap air lebih banyak dari Samudra Pasifik ke Indonesia. Akibatnya, peluang hujan di wilayah Lampung meningkat sekitar 10-20 persen, sehingga musim hujan akan lebih basah dari biasanya," kata Rudi kepada wartawan, Selasa (15/10/2024).
Rudi juga mengingatkan bahwa peningkatan curah hujan tersebut berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah-wilayah rawan di Lampung.
Berdasarkan data BMKG Lampung, bencana banjir tercatat sebagai ancaman paling sering terjadi pada Oktober-November dalam 20 tahun terakhir (2003-2023). Dampak dari bencana ini meliputi banyaknya rumah terendam serta tingginya jumlah pengungsi.
"Selain banjir, bencana seperti tanah longsor dan cuaca ekstrem juga kerap terjadi, meskipun dampaknya tidak sebesar banjir. Kebakaran hutan jarang terjadi pada periode ini karena memasuki musim hujan," ungkapnya.
Menurut data statistik bencana Provinsi Lampung dari 2003 hingga 2024, Kota Bandar Lampung mencatatkan jumlah kerusakan tertinggi, terutama pada fasilitas umum, pendidikan, dan kesehatan.Â
Daerah lain yang turut mengalami dampak signifikan adalah Lampung Selatan dan Tanggamus, terutama dalam hal jumlah korban dan kerusakan rumah.
"Wilayah dengan populasi besar cenderung mengalami dampak bencana yang lebih besar, baik dari segi frekuensi kejadian maupun kerusakan yang ditimbulkan," jelas dia.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama periode hujan ini. Rudi menyarankan, warga yang tinggal di daerah rawan bencana untuk lebih memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, seperti memastikan saluran air tidak tersumbat.
"Kami juga mendorong pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan infrastruktur, seperti pendalaman dan pelebaran sungai, guna mencegah luapan air saat hujan lebat," tambahnya.
Masyarakat diimbau untuk terus memperbarui informasi terkait bencana melalui platform resmi BMKG, seperti website, aplikasi, atau media sosial.
Advertisement
Akibat Hujan Lebat dan Angin Kencang Terjang Bogor, Pohon Tumbang Timpa Tiang Listrik
Pohon tumbang menimpa tiang listrik hingga roboh di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Peristiwa terjadi saat sebagian wilayah Kota Bogor diguyur hujan lebat dan angin kencang, Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kepala Satlak BPBD Kota Bogor, Hidayatullah mengatakan pohon jenis setinggi 7 meter dan berdiameter 50 cm tumbang dan menimpa tiang listrik hingga roboh diterpa angin kencang dan hujan deras.
"Tiang listrik tersebut menimpa pohon rambutan sehingga ikut patah," kata Hidayatullah.
Tidak ada korban jiwa maupun luka, namun pagar dan atap teras rumah warga yang ada di seberangnya rusak tertimpa tiang listrik milik PT PLN.
Tak hanya itu, tiang listrik dari beton itu juga menutup akses jalan warga, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
"Sekitar pukul 20.00 WI, tiang listrik dan pohon tumbang sudah berhasil dievakuasi melibatkan personel BPBD, Damkar, Tagana Kota Bogor dan petugas PLN," ujar Hidayatullah.
Hidayatullah menyebutkan pohon tumbang juga terjadi di kelurahan yang sama. Namun, tidak sampai menimbulkan kerusakan, hanya menutupi akses jalan Perumahan Bumi Kencana Permai.