Sukses

Cuaca Besok 19 Oktober 2024: Seluruh Jabodetabek Berawan Tebal pada Siang Hari

Cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya pada besok Sabtu (19/10/2024) diperkirakan cenderung berawan hingga berawan tebal. Namun untuk wilayah Bogor, diprediksi hujan ringan akan turun pada malam hari.

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca pagi untuk Jakarta besok, Sabtu, 19 Oktober 2024, diprakirakan seluruh langitnya akan berawan, berawan tebal dan cerah berawan. Demikianlah prediksi cuaca besok.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari diprakirakan berawan tebal. Sementara langit Jakarta pada malam hari mayoritas cerah berawan.

Sementara itu, untuk wilayah penyangga Kota Jakarta, yaitu Bekasi, Jawa Barat diprediksi cuaca pagi hingga malam berawan tebal.

Kemudian di Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat pada pagi diprakirakan cerah berawan dan berawan, siang diprediksi berawan tebal. Sementara malam harinya, wilayah Depok diprediksi berkabut dan Kota Bogor diperkirakan hujan ringan.

Selanjutnya di Kota Tangerang, Banten, cuaca pagi diprediksi berawan, siang berawan tebal, dan malam harinya cerah berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan  Berawan Tebal   Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Bekasi   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Depok   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Kabut
 Kota Bogor   Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Tangerang  Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 
2 dari 4 halaman

Cuaca Ekstrem dari Hujan dan Lembap ke Panas dan Kering Bisa Bikin Kulit Lebih Sensitif

Cuaca hujan atau kondisi lembap dapat memicu kulit jadi lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Hal tersebut dikarenakan alasan fisiologis yang kompleks seperti disampaikan dokter spesialis kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Dr Arini Astasari Widodo, SM, Sp.DVE, FINSDV.

"Selama cuaca hujan atau kondisi lembap lainnya, kulit cenderung menjadi lebih sensitif karena beberapa alasan fisiologis yang kompleks," kata Arini di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 15 Juli 2024.

Cuaca di kota seperti Jakarta belakangan ini, kata Arini, dapat digolongkan ekstrem karena perubahannya yang amat cepat. Hal tersebut berdampak signifikan terhadap kesehatan kulit masyarakat.

Kulit rentan mengalami dehidrasi dan sensitivitas tinggi etika cuaca tengah panas dan kering.

Cuaca panas juga memperburuk kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis yang dapat mempercepat penuaan dengan garis-garis halus dan kehilangan elastisitas kulit.

Di sisi lain, hujan lebat dan tingkat kelembapan tinggi mendukung pertumbuhan jamur, serta dapat memperburuk jerawat karena produksi minyak berlebih.

3 dari 4 halaman

Faktor Selanjutnya yang Perlu Diperhatikan

Beberapa faktor yang amat berpengaruh pada kulit yaitu kelembapan tinggi karena dapat mengganggu fungsi lapisan kulit alami.

"Biasanya barier bertanggung jawab untuk melindungi kulit dari iritasi dan agresi lingkungan. Ketika penghalang ini terganggu, kulit menjadi lebih rentan terhadap penetrasi bahan kimia, polutan, atau alergen dari udara dan lingkungan sekitar," ujar Arini.

Faktor selanjutnya yakni kondisi kelembapan tinggi juga dapat memperburuk kondisi kulit tertentu seperti eksim atau dermatitis kontak, yang mana kulit menjadi lebih reaktif terhadap rangsangan yang biasanya tidak menyebabkan masalah pada kondisi kulit yang lebih stabil.

Kelembapan tinggi juga mendukung pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur di kulit yang dapat menyebabkan infeksi atau peradangan.

Selain itu, sensitivitas kulit juga bisa dipengaruhhi oleh reaksi inflamasi yang lebih besar pada kondisi lembap.

Sistem kekebalan tubuh pada kulit mung menjadi lebih aktif dalam merespons stimulus lingkungan, sehingga dapat menghasilkan reaksi seperti kemerahan, gatal atau sensasi terbakar.

4 dari 4 halaman

Waspada Tanda-Tanda Infeksi Kulit

Menurut Arini, untuk menjaga kulit tetap sehat, baik ketika cuaca lembap maupun kering, masyarakat perlu menggunakan tabir surya (sunscreen) agar kulit tidak rusak akibat paparan langsung sinar matahari.

Sinar UVA yang meresap ke dalam kulit bisa menyebabkan penuaan dini serta peningkatan risiko kanker kulit. Sedangkan sinar UVB menyebabkan kulit terbakar matahari, yang ditandai dengan kemerahan, peradangan, dan rasa panas pada kulit.

"Meskipun cuaca hujan sering kali membuat kita merasa aman dari paparan langsung sinar matahari, sinar ultraviolet (UV) masih tetap ada dan berpotensi merusak kulit kita," ucap Arini.

"Sinar UV terdiri dari dua jenis utama, yaitu UVA dan UVB, yang memiliki efek yang berbeda namun sama-sama berbahaya bagi kulit," sambung dia.

Arini juga meminta masyarakat tetap mewaspadai tanda-tanda infeksi kulit seperti kemerahan, bengkak, atau gatal yang intens.

"Dan segera konsultasikan dengan dokter jika gejala tersebut muncul untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat," jelas Arini.