Sukses

Jaga Data Pribadi Agar Aman di Ruang Digital

Pentingnya etika digital dalam berinteraksi di dunia maya, terutama ketika menghadapi ancaman seperti penipuan judi online.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Siberkreasi sukses menyelenggarakan Talkshow Makin Cakap Digital di Pantai Lapasi, Kabupaten Halmahera Barat. Acara ini merupakan bagian dari kampanye sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diinisiasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya literasi digital di era teknologi informasi.

Talkshow ini mengangkat tema “Waspada Penipuan Judi Online dan Jaga Keamanan Data Diri Agar Aman di Ruang Digital”, mengingat tingginya ancaman kejahatan siber dan perlunya kesadaran terhadap keamanan data pribadi. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Sasmita Abdurrahman yang telah bersertifikat TOT Literasi Digital 2024, Sahmi Salim Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Halmahera Barat, serta Abdul Djalil Djayaliyang juga bersertifikat TOT Literasi Digital 2024.

Dalam pemaparannya, Sasmita Abdurrahman menekankan pentingnya etika digital dalam berinteraksi di dunia maya, terutama ketika menghadapi ancaman seperti penipuan judi online. Ia mengingatkan para peserta agar bijak dalam menggunakan media sosial dan berhati-hati terhadap tawaran yang tidak jelas atau mencurigakan, yang sering kali dikemas secara menarik namun berpotensi menipu.

"Etika digital adalah kunci untuk menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi semua orang. Masyarakat perlu berhati-hati dalam membagikan informasi dan memahami dampak dari setiap tindakan digital," ujar Sasmita.

Ia juga menegaskan bahwa kewaspadaan masyarakat terhadap segala bentuk penipuan online bisa membantu menekan angka korban, yang sering kali tidak sadar bahwa mereka sedang dijebak melalui promosi judi online yang tersebar luas di berbagai platform media sosial.

Selanjutnya, Abdul Djalil Djayali memberikan penjelasan mendalam tentang keamanan digital, dengan fokus pada upaya perlindungan data pribadi untuk menghindari modus penipuan online, termasuk judi online yang kerap mengincar informasi pribadi pengguna internet. Ia menjelaskan bahwa pelaku kejahatan siber sering kali menggunakan teknik seperti phishing untuk mendapatkan data penting, yang kemudian dimanfaatkan dalam aktivitas ilegal seperti akses ke akun pribadi atau penggunaan data untuk mendaftarkan layanan judi online tanpa sepengetahuan pemilik data.

"Masyarakat harus lebih waspada terhadap modus penipuan, seperti phishing dan scam, yang semakin marak. Gunakan fitur keamanan dua faktor (2FA) dan hindari mengunggah informasi sensitif di media sosial," kata Abdul Djalil.

Ia menambahkan bahwa dengan meningkatkan keamanan digital, masyarakat dapat melindungi diri mereka dari risiko pencurian data dan eksploitasi yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk penipuan digital

Sementara itu, Sahmi Salim, mengulas pentingnya budaya digital yang sehat untuk mencegah dampak negatif dari maraknya judi online, yang sering kali merusak tatanan sosial di dunia maya. Ia menyatakan bahwa masyarakat perlu mengadopsi sikap positif dan bertanggung jawab saat berselancar di internet, agar tidak mudah terjerumus dalam tawaran yang menggoda namun berisiko seperti judi online.

"Budaya digital bukan hanya tentang cara kita menggunakan teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain secara online. Penting untuk menjaga kesopanan dan saling menghargai dalam setiap aktivitas digital," ungkap Sahmi Salim.

Ia mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan dan memberikan edukasi tentang bahaya penipuan online serta pentingnya menjaga integritas dan etika dalam interaksi digital, sehingga ruang digital dapat menjadi tempat yang aman dan produktif bagi semua orang. Dengan budaya digital yang kuat, masyarakat bisa lebih mudah mengenali dan menghindari jebakan digital seperti promosi judi online.

 

2 dari 2 halaman

Langkah Strategis

Project Officer Literasi Digital Maluku Utara, Taufiq Abdullah, dalam sambutannya, menyatakan bahwa kegiatan Talkshow Makin Cakap Digital ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait bahaya kejahatan siber, terutama penipuan judi online, serta pentingnya literasi digital.

"Kegiatan ini sangat relevan untuk menjawab tantangan di era digital saat ini, di mana kejahatan siber seperti penipuan dan praktik judi online semakin marak terjadi. Kami berharap, melalui talkshow ini, masyarakat Maluku Utara dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi digital, memiliki pemahaman yang baik mengenai keamanan data diri, serta mampu melindungi diri dari ancaman kejahatan online," tutur Taufiq Abdullah.

Ia menekankan bahwa literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat bisa mengenali risiko dan memanfaatkan teknologi dengan cara yang positif dan produktif.

"Kolaborasi dengan Kemenkominfo dan Siberkreasi dalam program ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya kita bersama untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat," tambahnya, sambil mengapresiasi antusiasme peserta yang hadir.