Sukses

Kaltara Mulai Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis Sesuai Arahan Mendagri

Program Makan Bergizi Gratis ini bertujuan untuk memberikan kualitas gizi yang sesuai dengan standar, mirip dengan konsep empat sehat lima sempurna.

Liputan6.com, Jakarta Penjabat Sementara (Pjs.) Gubernur Kaltara, Togap Simangunsong, menegaskan bahwa pihaknya telah bergerak cepat merespon arahan Mendagri Muhammad Tito Karnavian untuk merealisasikan program Makan Bergizi Gratis. Dalam hal ini, lima kabupaten/kota di Kalimantan Utara (Kaltara) akan memulai simulasi untuk menyukseskan inisiatif ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah provinsi.

"Tentu saja, ini kita menindaklanjuti sejumlah arahan dari Bapak Mendagri seperti, seperti kesiapan Pilkada Serentak dan melakukan simulasi program Makan Bergizi Gratis di lima kabupaten/kota di Kaltara," terang Togap di Kabupaten Malinau, Kaltara, Rabu (16/10/2024).

Salah satu tempat yang menjadi uji coba pertama kali program ini yaitu SDN 002 Kabupaten Malinau. Kegiatan ini dihadiri oleh 653 siswa dan guru, menandai pelaksanaan program pertama di Indonesia sebagai bagian dari 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.

Program Makan Bergizi Gratis bertujuan untuk memberikan kualitas gizi yang sesuai dengan standar, mirip dengan konsep empat sehat lima sempurna. Dia juga berharap bahwa Provinsi Kaltara dapat menjadi daerah pertama yang menjalankan program tersebut. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kualitas gizi dan kesehatan masyarakat.

2 dari 2 halaman

Simbol Komitmen Pemerintah untuk Kebaikan Generasi Mendatang

Menurutnya, program ini menjadi simbol komitmen pemerintah untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. “Kami ingin memastikan anak-anak kita mendapatkan gizi yang baik. Program ini adalah langkah konkret untuk mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) kita. Dengan makanan bergizi, kami berharap anak-anak dapat tumbuh sehat dan cerdas,” kata Togap.

Rencananya, lanjut Togap, makanan bergizi akan disediakan dengan harga sekitar Rp15.000. Namun, dia menegaskan bahwa harga tersebut akan dievaluasi kembali agar sesuai dengan kondisi lokal dan kebutuhan masyarakat. “Kita harus beradaptasi dengan kebutuhan anak-anak dan memastikan bahwa mereka mendapatkan akses terhadap makanan yang bergizi,” katanya. 

Togap menjelaskan, program ini tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak-anak di tingkat prasekolah hingga SMA dan SMK. Makan Bergizi Gratis, kata Togap, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak-anak, sehingga mereka bisa menjadi generasi yang lebih berkualitas.

Keberhasilan program ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di desa dan kelurahan. Ini mengingat program tersebut dapat melibatkan sektor pertanian seperti sayuran dan buah-buahan, serta peternakan, termasuk ayam pedaging, telur, dan susu. Karenanya, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. 

"Pengembangan desa dan kelurahan juga akan meliputi peningkatan peran koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)," tandasnya.