Sukses

Petugas Damkar Meninggal Dunia Saat Padamkan Kebakaran di Pasar Cisalak Depok

Seorang petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Martin Panjaitan gugur atau meninggal dunia saat bertugas memadamkan api, pada insiden kebakaran rumah pemotongan hewan di Pasar Cisalak, Depok.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Martin Panjaitan gugur atau meninggal dunia saat bertugas memadamkan api, pada insiden kebakaran rumah pemotongan hewan di Pasar Cisalak, Depok. Diduga korban meninggal diakibatkan menghirup asap saat penanganan kebakaran.

Kuasa hukum korban, Deolipa Yumara mengatakan, korban merupakan salah satu diantara 80 anggota DPKP Kota Depok yang memberikan kuasanya. Deolipa turut berbela sungkawa atas meninggalnya korban saat berjuang memadamkan api pada peristiwa kebakaran di rumah pemotongan hewan Pasar Cisalak.

"Ini adalah apa yang kita takutkan dan kita khawatirkan kejadian, karena tiga minggu yang lalu sudah kita peringatan walikota, Pemerintah Kota Depok dan jajarannya segera memperbaiki peralatan Damkar," ujar Deolipa di Rumah Sakit Sentra Medika, Depok, Sabtu (19/10/2024).

Deolipa menjelaskan, meninggalnya korban merupakan dampak dari sejumlah peralatan Damkar yang rusak sehingga tidak dapat digunakan saat bertugas. Pada peristiwa kebakaran, korban tidak mendapatkan peralatan lengkap, salah satunya tidak menggunakan masker oksigen.

"Anggota Damkar melaksanakan tugasnya tanpa peralatan yang lengkap, bahkan masker pun tidak ada, jadi tidak bisa nafas salah satu anggota damkar, yakni Martin Panjaitan," jelas Deolipa.

Deolipa pernah mengingatkan Pemerintah Kota Depok untuk segera memperbaiki peralatan dan persoalan anggaran pada DPKP Kota Depok. Bahkan, Deolipa sempat meminta DPKP maupun Pemerintah Kota Depok tidak boleh menunggu yang dapat menimbulkan resiko korban jiwa.

"Nah sekarang timbul korban jiwa dari anggota Damkar yang kemudian diakibatkan lalainya Pemerintah Kota Depok," tegas Deolipa.

Deolipa menyalahkan Pemerintah Kota Depok karena tidak menghiraukan peringatannya untuk segera memperbaiki dan melengkapi kebutuhan petugas DPKP Kota Depok.

2 dari 3 halaman

Somasi Pemkot Depok

Sebelumnya Deolipa sudah melakukan somasi kepada Pemerintah Kota Depok dan melaporkan DPKP Kota Depok kepada Kejaksaan Negeri Depok terkait adanya dugaan korupsi.

"Sudah dikasih kode, sudah di laporkan ke Kejaksaan, tapi nggak ada perbaikan juga sampai sekarang," ucap Deolipa.

Deolipa mengungkapkan, telah bertemu dengan Kepala DPKP Kota Depok saat menemui jenazah korban di rumah sakit. Kepala DPKP Kota Depok memberikan penjelasan kepadanya bahwa baru menjabat sebagai kepala dinas pada Januari 2024.

"Nanti kita pelajari, apakah ada unsur kelalaian dari Pemerintah Kota Depok maupun dinas," ungkap Deolipa.

Deolipa menuturkan, apabila terdapat unsur kelalaian dari Pemerintah Kota Depok akan mengambil langkah hukum kepada Pemerintah Kota Depok. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya korban susulan baik dari anggota DPKP Kota Depok maupun masyarakat secara luas.

"Ini nanti akan kita kejar untuk mengambil langkah hukum," tutur Deolipa.

 

3 dari 3 halaman

Kebakaran Pasar Cisalak Depok

Sebelumnya, Peristiwa kebakaran terjadi di sekitar area Pasar Cisalak, tepatnya pada rumah potong hewan. Api menghanguskan bangunan rumah potong hewan diduga sebagai pemotongan ayam dan satu petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok dilarikan ke rumah sakit.

Kasi Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tessy Haryati mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 19.40 WIB. DPKP Kota Depok mendapatkan informasi terkait kebakaran rumah potong hewan sekitar pukul 19.50 WIB.

“Hari ini kita di Pasar Cisalak, kebetulan di rumah potong hewan yang kebakar,” ujar Tessy, Jumat (18/10/2024) malam.

Tessy menjelaskan, rumah potong hewan yang terbakar memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi. Pada area tersebut terdapat bangunan dua lantai yang dijadikan sebagai tempat pemotongan hewan ayam.

“Pemilik rumah potong hewan yakni Muntami (62) dan pegawainya Fauzi (39),” jelas Tessy.