Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, Kadin Indonesia akan segera membuat Nota Kesepahaman (MoU) dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Anindya menilai, slogan yang digaungkan GP Ansor sejalan dengan visi Kadin Indonesia.
"GP Ansor mempunyai slogan namanya (akronim) 'BISA'. B-nya itu fokus kepada bisnis dan ekonomi, I-nya inovasi dan teknologi. S-nya sumber daya manusia, dan A-nya anak muda," ungkap Anindya Bakrie, saat menjadi keynote speaker dalam acara Konferensi Besar XXVII GP Ansor, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/10/2024).
Baca Juga
"Saya melihat ini semua bisa sekali bekerja sama dengan Kadin sebagai wadah dunia usaha Indonesia. Dan juga dengan bersama, kita bisa menjadi lebih kuat membangun perekonomian (khususnya) di daerah," sambung dia.
Advertisement
Acara Konferensi Besar XXVII GP Ansor itu bertema 'Optimis Dunia Usaha dalam Visi Indonesia Maju dan Tantangan Global' yang diselenggarkan di Hotel Harris, kawasan Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Jumat malam 18 Oktober 2024.
Anindya menambahkan, Kadin Indonesia mempunyai dua unsur utama yang memungkinkan GP Ansor untuk bekerja sama yaitu dengan Kadin Provinsi, Kabupaten/Kota dan juga dengan asosiasi/himpunan sebagai anggota luar biasa (ALB) Kadin Indonesia.
Dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara berkala akan menuju 8 persen, Anindya berharap agar GP Ansor ikut berperan dalam mendukung progam-program yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Apalagi, kata dia, GP Ansor merupakan organisasi kepemudaan Muslim terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota/kader mencapai delapan juta.
"Intinya memang bagaimana GP Ansor dapat berpikir ala pengusaha yang intinya sama-sama untung, agar berkelanjutan. Kita (Kadin dan GP Ansor) cari jalan sama-sama, model bisnisnya seperti apa. Dan (GP Ansor) SDM (Sumber Daya Manusia)-nya harus kuat. Saya rasa dengan (slogan GP Ansor) BISA itu adalah awal yang sangat baik," sambung Anindya.
Jadi Aset Mahal
Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor masa khidmat 2024-2029 Addin Jauharudin menilai, dengan jejaring Ansor atau Banser yang luar biasa, di seluruh provinsi, kabupaten/kota, bahkan sampai ranting keluarahan/desa, maka semua itu adalah aset yang mahal bisa digunakan sebagai bagian dari anchor (jangkar) pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Yaitu melalui kerja sama nanti antara Ansor dan Kadin, dalam rangka, secara nasional, (mendukung) menumbuhkan ekonomi 8 persen," jelas Addin.
Kemudian, dalam paparannya, Anindya menjelaskan prospek ekonomi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang multi-krisis. Dan Indonesia, kata dia, mempunyai tiga hal baik untuk menghadapi tantangan tersebut, yaitu Indonesia sebagai negara nonblok, Indonesia sebagai negara adidaya iklim, dan Indonesia sebagai negara adidaya pangan.
"Optimisme pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai pertumbuhan ekonomi berkala menuju 8 persen akan difokuskan pada empat faktor ketahanan, yaitu Ketahanan Energi, Ketahanan Pangan, Ketahanan Kesehatan, dan Ketahanan Infrastruktur," ucap dia.
Dan hal tersebut, Anindya menilai, selaras dengan pilar-pilar Kadin Indonesia, yaitu Ketahanan Pangan, Keamanan Kesehatan, dan Keamanan Energi, yang didukung dengan dua enablers atau strategi utama: Hilirisasi Untuk Semua dan Digitalisasi Untuk Semua.
"Yuk kita semangat. Kita musti percaya diri karena 20 tahun terakhir kita bisa berkembang lima kali (lipat). 20 tahun ke depan kenapa gak lima kali juga? Berikutnya kita musti percaya diri karena kita punya pemimpin yang baik, sekarang yaitu Pak Jokowi dan yang akan dilanjutkan oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran," ucap dia.
"Dan yang ketiga kita musti percaya diri karena GP Ansor ini progresif atau ingin maju. Ketumnya sangat mumpuni. Rugi kalau Kadin gak kerja sama dengan GP Ansor," pungkas Anindya.
Dalam kesempatan tersebut, Anindya juga didapuk menjadi Anggota Kehormatan GP Ansor usai mendapatkan jaket khusus anggota GP Ansor yang dipakaikan langsung oleh Addin Jauharuddin.
Advertisement