Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk mantan Bupati Batang Wihaji menjadi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Hal ini disampaikan Prabowo Subianto saat mengumumkan jajaran menteri, wakil menteri dan kepala bidang dalam Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Minggu malam (19/10/2024).
Baca Juga
Lalu, siapa sebenarnya Wihaji dan seperti apa jejak karier politiknya selama ini?
Advertisement
Dilansir dari Antara, Wihaji lahir pada 22 Agustus 1976 di Sragen, Jawa Tengah. Ia menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, sebelum melanjutkan studi S-2 di bidang Manajemen Lingkungan di Universitas Negeri Jakarta.
Karier politik Wihaji dimulai ketika terpilih sebagai staf ahli anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Jawa Tengah IV. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Pada tahun 2014, Wihaji mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Wihaji gagal lolos dalam pemilihan. Meski demikian, Wihaji tetap aktif dalam politik dan terus mengembangkan karier di Partai Golkar.
Tak berhenti di situ, Wihaji kembali mencoba peruntungan dengan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Batang pada 2017 sebagai calon bupati.
Usaha tersebut membuahkan hasil, dan Wihaji berhasil terpilih sebagai Bupati Batang untuk periode 2017-2022, berpasangan dengan Suyono.
Kinerja Wihaji Sebagai Bupati Batang
Wihaji menjabat bupati Batang dari 22 Mei 2017 hingga 22 Mei 2022. Ia dikenal sebagai sosok yang berkomitmen untuk memajukan Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Kinerja Wihaji selama menjabat sebagai bupati Batang layak mendapat apresiasi, khususnya dalam sektor perekonomian.
Melalui program pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), ia berhasil menarik investasi dari dua perusahaan besar asal Korea Selatan dan Swiss.
Sebelum menjabat sebagai bupati, Wihaji memiliki pengalaman di berbagai posisi pemerintahan lokal, yang membentuk pemahaman mendalam tentang kebutuhan masyarakat setempat.
Selama masa jabatannya sebagai bupati Batang, Wihaji fokus pada beberapa di bidang pembangunan infrastuktur. Dia mendorong pembangunan jalan dan fasilitas publik untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat.
Di bidang pendidikan, Wihaji berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbaiki sarana dan prasarana sekolah serta meningkatkan kompetensi guru. Di bidang kesehatan, dia juga memperhatikan sektor kesehatan dengan meningkatkan layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit daerah.
Meskipun banyak pencapaian, Wihaji juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah anggaran dan pengelolaan sumber daya alam. Ia berusaha untuk mengatasi masalah ini dengan kebijakan yang transparan dan akuntabel.
Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai bupati Batang, Wihaji meninggalkan warisan berupa program-program yang masih dilanjutkan oleh penerusnya. Ia diingat sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan peduli terhadap isu-isu lokal. Dalam konteks politik lokal, Wihaji menjadi salah satu tokoh penting yang memberikan kontribusi bagi kemajuan Kabupaten Batang.
Â
Advertisement
Wihaji Dipanggil Prabowo
Sebelumnya, Wihaji dipanggil Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kerjanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Wihaji menyampaikan bahwa dirinya berdiskusi dengan Prabowo terkait isu-isu nasional, salah satunya pengentasan stunting.
"Diskusi sama presiden terpilih, berkenaan dengan hal-hal masa depan generasi Indonesia, khususnya pada beberapa problem yang mesti ditindaklanjuti secara cepat efektif. Contohnya stunting, kemudian ibu-ibu hamil yang perlu diperhatikan sebagai tindak lanjut untuk generasi ke depan," ungkap Wihaji.
Saat ditanya mengenai apakah pembahasan tersebut berkaitan dengan pembangunan keluarga, dia enggan menjawab terkait spekulasi tersebut.
"Kita lihat besok, tapi intinya kita diajak diskusi untuk memikirkan, kita membantu. Ini penting untuk masa depan Indonesia, karena jumlah penduduk yang luar biasa. Harus kita ciptakan generasi-generasi emas yang tentu dimulai dari hulu sampai hilir." ucap Wihaji.
Terkait komunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar terkait pemanggilan tersebut, Wihadji juga memilih untuk tidak mengomentari.
"Coba nanti tanya ketum. Saya tidak tahu dong, silakan tanya Pak Ketum. Yang penting hari ini kita hadir dipanggil, tentu hasilnya kita lihat besok," jelasnya.