Sukses

Kemendagri: Pelatihan P3PD Jadi Panduan para Camat Arahkan Belanja Desa Berkualitas

Edi menjelaskan, banyak camat yang terlihat belum memahami secara menyeluruh terkait bagaimana fungsi pembinaannya kepada desa dalam mencapai belanja desa berkualitas, saat dilakukan pretest pelatihan.

Liputan6.com, Jakarta Pelaksana Harian (Plh) Direktur Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan Kerjasama Ditjen Bina Adwil Kemendagri, Edi Cahyono menyatakan, pelatihan pada Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa atau P3PD turut menyasar para para camat di Indonesia. Pihaknya menargetkan 1.007 kecamatan di 10 provinsi untuk mengikuti kegiatan ini.

“Pelatihan ini bisa menjadi guidance para camat sebagai pembina desa dalam mengarahkan belanja desa berkualitas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (21/10/2024).

Edi menjelaskan, banyak camat yang terlihat belum memahami secara menyeluruh terkait bagaimana fungsi pembinaannya kepada desa dalam mencapai belanja desa berkualitas, saat dilakukan pretest pelatihan.

“Namun, setelah post test, dapat dilihat, before-after-nya bahwa kecamatan sangat strategis untuk hal tersebut,” ujarnya.

Sejumlah kepala desa mengakui Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) yang diinisiasi Ditjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri, membawa dampak positif bagi aktifitas keseharian sebagai aparatur desa.

Sabtu Kene, Kepala Desa Oba di Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, mengaku dia makin percaya diri mengembangkan kawasan wisata pantai Muara Oba yang ada di wilayah mereka, usai mengikuti pelatihan P3PD.

Pantai Muara Oba memiliki pemandangan ke arah Pulau Tidore dan Ternate yang pernah dijadikan sebagai salah satu gambar di mata uang Indonesia bernilai Rp1.000.

“Setelah ikut pelatihan P3PD makin kepikiran untuk kembangkan wisata pantai,” ucap Sabtu Kene, dalam keterangan tertulis, Senin (21/10/2024).

 

2 dari 2 halaman

Tambah Wisata Hiburan

Salah satu masukan yang dia terapkan dari pelatihan P3PD adalah dengan menambah wisata hiburan yang sebelumnya tidak pernah ada di Pantai Muara Oba.

Dia menyatakan, pelatihan tersebut juga membuat aparatur Desa Oba merasa semakin memiliki dan menjiwai apa yang tengah mereka kerjakan.

Senada dikatakan Wahyu Nugroho, Kepala Desa Sambirejo, Jawa Tengah. Menurut dia, warganya kini tidak lagi sekedar jadi penonton saja saat investor masuk. Itu karena dia berhasil menyusun desain tata ruang baru yang melibatkan masyarakat dalam pembangunan desa.

Hal pertama yang dilakukan di awal 2024 adalah berkoordinasi dengan aparat untuk memuat batas desa. Tujuannya untuk mengetahui potensi apa yang dimiliki Desa Sambirejo.

Kebetulan, Desa Sambirejo terkenal dengan keindahan candinya, seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Nigiri, dan Candi Duwung hingga Sumur Bandung. Hal ini yang membuat banyak investor yang mau membangun bisnis mereka di desa tersebut. “Ketika desa memiliki perencanaan secara mandiri maka investasi akan masuk,” tandasnya.