Sukses

Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran karena Dekat dengan Crazy Rich Kalimantan, Amran: Kami Profesional

Amran menuturkan, dirinya sudah pernah menjadi Mentan pada tahun 2014 dan bisa membuat Indonesia swasembada pangan. Dengan rekam jejaknya, Amran percaya diri bahwa ia profesional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman diisukan masuk kabinet Prabowo-Gibran lantaran dekat dengan crazy rich Kalimantan, Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam. Menanggapi hal tersebut, Amran mengatakan bahwa dirinya masuk ke Kabinet Merah Putih karena profesionalitas. 

"Kami ini profesional," kata Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (23/10/2024).

Amran menuturkan, dirinya sudah pernah menjadi Mentan pada tahun 2014 dan bisa membuat Indonesia swasembada pangan. Dengan rekam jejaknya, Amran percaya diri bahwa ia profesional.

"Kami profesional, menteri ini bukan sekarang kan? 2014 kan? Swasembada kan? Profesional gak? Aku tanya balik, saya tanya balik, jawab dong, jangan cuma nanya," ujar Amran.

Diketahui, Amran Sulaiman adalah sepupu dari Haji Isam. Ini adalah ketiga kalinya Amran dilantik sebagai menteri pertanian. Ia pernah menjabat sebagai mentan di pemerintahan pertama Presiden Joko Widodo pada 2014-2019 dan dilantik kembali sebagai di akhir periode pemerintahan Jokowi pada Oktober 2023.

Amran lahir 27 April 1968 adalah seorang pengusaha berkebangsaan Indonesia yang menjabat Menteri Pertanian sejak 25 Oktober 2023 setelah sebelumnya memangku jabatan itu dari 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019.

Amran meraih gelar sarjana pertanian di Universitas Hasanuddin dan menyelesaikan master atau pascasarjana Pertanian Unhas pada 2002-2003 dan doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012.

Sebelum menjadi menteri, ia adalah pemimpin Tiran Group, sebuah perusahaan konglomerat yang bermarkas di Makassar ini sebagian besar beroperasi di Indonesia Timur menjadikannya menteri terkaya yang diangkat ke kabinet baru.

2 dari 3 halaman

Profil Amran Sulaiman, Kembali Jabat Menteri Pertanian di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

Andi Amran Sulaiman kembali menjadi Menteri Pertanian (Mentan) pada Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto. Ini bukan kali pertama Amran Sulaiman menjabat sebagai mentan. Pada era Kabinet Kerja periode 2014-2019 dan periode akhir Presiden Jokowi, ia menjabat sebagai Menteri Pertanian.

Berikut profil Amran Sulaiman yang dikutip dari Antara:

Amran Sulaiman lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 27 April 1968. Ia pernah bekerja di PTPN XIV dan sempat menjabat sebagai kepala bagian logistik di BUMN tersebut.

Usai berkarier di PTPN, Amran membuat beragam inovasi di bidang pertanian sesuai dengan jurusan kuliahnya di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Selain itu, ia termasuk penemu sekaligus penerima hak paten ala tempos tikus “Alpostran”. Sejak itu, Amran mengembangkan usaha dan melebarkan bidang bisnis yakni produsen pestisida, perkebunan kelapa sawit, gula, tambang nikel, tambang emas, dan SPBU. Semua usaha itu di bawah bendera grup Tiran.

Ia terpilih menjadi Menteri Pertanian pada Kabinet Kerja periode 2014-2019. Hingga akhir menjabat, Amran memiliki kekayaan mencapai Rp 278,58 miliar. Hal itu berdasarkan laporannya pada 30 Oktober 2019, yang termasuk jenis laporan khusus-akhir menjabat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

3 dari 3 halaman

Rincian Harta Kekayaan Amran Sulaiman

Amran Sulaiman memiliki 13 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 42,24 miliar. Tanah dan bangunan itu sebagian besar dari hasil sendiri yang tersebar di Makassar dan Gowa. Selain itu, ia memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp 3,42 miliar. Berikut rinciannya:

  • Mobil Hummer Jeep tahun 2009 senilai Rp 2,5 miliar
  • Mobil Toyota Camry sedan tahun 2005 senilai Rp 300 juta
  • Mobil Toyota Fortuner Jeep tahun 2006 senilai Rp 450 juta
  • Mobil Toyota Kijang Innova tahun 2005 senilai Rp 170 juta

Selain itu, Amran juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 281,73 juta dan surat berharga Rp 205,53 juta. Ia juga mengantongi kas dan setara Rp 28,35 miliar. Selain itu, harta lainnya Rp 38 juta.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka

Video Terkini