Liputan6.com, Jakarta - Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), optimis mampu meningkatkan hasil produksi BBM nasional melalui Kilang Pertamina Balikpapan. Meskipun biaya pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan mencapai 7,4 miliar dolar, namun akan mampu meningkatkan produksi BBM nasional.
VP Construction PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), Sabar P Simatupang mengatakan, Kilang Pertamina Balikpapan berupaya untuk meningkatkan kapasitas. Adapun kapasitas kilang saat ini mencapai 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.
Baca Juga
“Kita harus meningkatkan lebih dari 2 kali lipat bagaimana dengan total project cost RDMP adalah US$7,4 miliar,” ujar Sabar kepada Liputan6.com, Jumat (25/10/2024).
Advertisement
Sabar menegaskan RDMP Balikpapan bertujuan meningkatkan kedaulatan energi bangsa dan negara. Produksi fuel dan non-fuel BBM kilang Balikpapan yang paling signifikan kenaikannya adalah gasoline.
“Jadi saat ini produksi gasoline 42 ribu barel per day, nanti pas RDMP menjadi 142 ribu barel daerah per day,” jelas Sabar.
Begitupun pada diesel dari 125 ribu barel menjadi 156 ribu barel per hari, dan Kilang Pertamina Balikpapan dapat memproduksi avtur untuk bahan bakar pesawat. Saat ini produksi avtur mencapai 30 ribu barel per hari dan akan meningkat menjadi 42 ribu barel.
“Untuk kenaikan LPG sangat signifikan, saat ini 48 ribu kilo ton per tahun, nanti pas RDMP menjadi 384 ribu ton per tahun,” terang Sabar.
Kenaikan hasil LPG dinilai cukup tinggi karena mampu menghasilkan kenaikan mencapai 336 ribu ton per tahun. Tidak hanya itu, pada saat RDMP, Kilang Minyak Balikpapan mampu menghasilkan produk Petrokimia.
“Nah, ini sangat penting untuk kedepannya, sebelum RDMP kita tidak ada memproduksi produk petrokimia nanti pas RDMP kita menghasilkan 2 produk,” ucap Sabar.
2 Produk Petrokimia
Sabar mengungkapkan, dua produk Petrokimia yang dihasilkan melalui Kilang Pertamina Balikpapan, yakni propylene mencapai 225 ribu ton per tahun. Propylene merupakan bahan baku untuk biji plastik, diolah menjadi polypropylene.
“Polypropilen ini untuk bahan baku biji plastik, dan kita menghasilkan sulfur. Dikarenakan RDMP ramah lingkungan, maka sulfur kita ambil, kita produksi menjadi sulfur flag,” ungkap Sabar.
Pengembangan RDMP kilang minyak Balikpapan memberikan multiplier effect, salah satunya penyerapan tenaga kerja. Kilang minyak Balikpapan memiliki tenaga kerja itu mencapai 11.332 pekerja.
“Pasca operasi kita akan menargetkan sekitar 600 tenaga kerja, baik operator, tenaga engineer, maintenance dan sebagainya,” tutur Sabar.
Disinggung soal sisi pencapaian keselamatan kerja, Sabar menilai pencapain keselamatan kerja, hingga Oktober 2024 mencapai 94,16 juta jam kerja. Pada penyerapan TKDN, pihaknya memiliki batas minimum mencapai 30 persen lokal konten atau tingkat komponen dalam negeri.
“Sampai saat ini sudah kita audit pencapaian 35 persen untuk lokal konten, itu sudah diatas dari minimum requirement,” pungkas Sabar.
Advertisement