Liputan6.com, Jakarta - Kongres XIX Pemuda Katolik, yang berlangsung dari 24 hingga 27 Oktober 2024 di Palangkaraya, telah berhasil menetapkan Stefanus Gusma sebagai Ketua Umum Pemuda Katolik periode 2024-2027.
Meski di awal sempat ada dinamika dan memanas tetapi pada akhirnya dari 36 Komisiariat (Komda) dan 271 Komisariat Cabang (Komcab) yang hadir, sepakat secara aklamasi Stefanus Gusma sebagai ketua umum.
Kongres ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari perwakilan setiap Komda dan Komcab, kongres menciptakan suasana diskusi yang dinamis dan produktif. Selama kongres, berbagai agenda dibahas, termasuk laporan pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Pusat Pemuda Katolik periode 2021-2024, yang diterima dengan baik oleh mayoritas peserta.
Advertisement
Selain pemilihan kepengurusan, kongres juga membahas berbagai rekomendasi internal dan eksternal, serta penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Beberapa isu penting yang mencuat selama kongres antara lain tantangan sosial, ekonomi, dan politik di Papua, masalah pendidikan, serta komitmen untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045.
Dalam pidato kemenangan, Gusma mengajak seluruh kader Pemuda Katolik untuk bersama-sama membesarkan organisasi sesuai dengan tagline yang diusung pada periode ini "grow further and level up."
"Organisasi ini milik bersama, maka kepada kita semua termasuk tema-teman yang mendukung calon lain saya ajak untuk mari berjuang bersama membesarkan organisasi ini dengan kerja-kerja yang berdampak pada banyak orang," ajak Gusma.
Sesuai tema kongres XIX, "Komitmen Pemuda Katolik Mengawal Keberlanjutan Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045", Gusma melihat bahwa Pemuda Katolik perlu terlibat dalam kerja kolaborasi dengan pemerintah, instansi lainnya, termasuk organisasi kemasyarakatan, serta masyarakat pada umumnya sehingga organisasi ini berdampak.
“Saya mengajak seluruh Komda dan Komcab, termasuk mereka yang belum mendukung, untuk bergabung dan berkolaborasi. Kita harus bekerja sama untuk mencapai visi Pemuda Katolik yang progresif dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.
Perhatikan Isu Penting di Papua
Menarik dalam Kongres XIX kali ini khususnya pandangan umum yang disampaikan oleh delegasi dari tanah Papua. Mereka berharap Pemuda Katolik pada periode ini akan memperhatikan beberapa isu penting di Papua seperti perencanaan proyek strategis nasional, isu transmigrasi, kesejahteraan, hutan dan tanah adat orang asli Papua, dan isu lingkungan hidup.
Dalam sesi penutupan, Stefanus Asat Gusma mengungkapkan rasa syukur atas dukungan yang diterima dan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi. Kongres XIX Pemuda Katolik ini diharapkan menjadi titik tolak untuk meningkatkan solidaritas dan kolaborasi antar pemuda Katolik di seluruh Indonesia, serta menegaskan komitmen dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Advertisement