Sukses

Gebrakan Pramono-Rano untuk Mengatasi Masalah Stunting di Jakarta

Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyatakan akan mengatasi stunting lewat aksi seribu pertama kehidupan dan serangkaian aksi lainnya yang sedang dipersiapkan.

Liputan6.com, Jakarta Angka stunting di Jakarta memang masih cukup tinggi karena di bawah angka nasional. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting pada 2022 tercatat sebesar 14,8 persen dan pada 2023 mencapai 17,6 persen. Meskipun sudah ada upaya dari Pemprov DKI Jakarta untuk menurunkan angka tersebut, tantangannya tetap besar karena stunting dipengaruhi banyak faktor.

Terkait hal itu, Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung menyatakan akan mengatasi stunting lewat aksi seribu pertama kehidupan dan serangkaian aksi lainnya yang sedang dipersiapkan.

"Yang paling penting jangan sampai bayi itu terkena stunting, karena di Jakarta masih cukup tinggi sekitar 14 persen," kata Pramono dalam debat kedua Pilkada DKI 2024 di Jakarta, Minggu (27/10/2024) malam.

Menurut dia, penanganan stunting sudah tertuang dalam Undang-Undang nomor 4 tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak, di mana salah satunya mengenai menjaga bayi dalam 1.000 hari pertama kehidupan.

Ia mengatakan segala sesuatu yang terkait pemberian asi eksklusif itu perlu didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara riil.

Pramono melanjutkan aksi-aksi yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta yaitu harus menyediakan tempat penitipan anak (daycare), ruang laktasi, dan posyandu. "Aksi-aksi tadi harus dijalankan untuk mencegah stunting," katanya.

2 dari 2 halaman

Debat Kedua Usung Tema: Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial

 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menggelar debat kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 di Beach City International Stadium (BCIS) Kota Administrasi Jakarta Utara, Minggu malam.

Tema yang diangkat dalam debat kedua, yakni 'Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial'. Tema ini terbagi atas enam subtema, yakni infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan. Kemudian penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, lalu, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pokok.

 

(*)