Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto membantah bahwa akan melakukan evaluasi terhadap para menterinya selama 6 bulan. Ia menegaskan bahwa evaluasi tidak akan terpaku oleh waktu. Ia menjelaskan bahwa evaluasi perlu dilakukan sebagai upayanya dalam menimbulkan rasa tanggung jawab yang besar.
“Saya kira tidak terpaku waktu ya, saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta tanah air,” ujar Prabowo Subianto dalam wawancara eksklusif dengan Retno Pinasti di program 'Prabowo Bicara' yang tayang di SCTV, Minggu (27/10/2024).
Baca Juga
“Kalau orang itu cinta tanah air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik. Yang repot kalau dia punya pemikiran atau agenda-agenda, ‘oh saya punya wewenang, saya punya kekuasaan, saya akan cari peluang untuk kepentingan saya atau kelompok saya sendiri’, ini nanti kurang baik,” tambah Prabowo.
Advertisement
Ia mengaku bersyukur pembentukan kabinetnya menimbulkan respons positif dari pasar. Menurutnya, penentuan orang di posisi yang tepat sangat memengaruhi kemampuan dari target yang akan dicapai.
“Alhamdulillah kalau pasar menilai baik. Tapi niat saya selalu adalah mencari orang yang tepat pada tempat yang tepat karena ini akan menjalankan misi-misi yang tidak ringan,” ujar Prabowo.
“Jadi saya butuh suatu tim yang terbaik, saya kira itu,” tambahnya.
Soal Pembagian Kerja Presiden-Wapres, Mensesneg: Kalau Prabowo ke Luar Negeri, Gibran Jadi Plt
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, tidak ada pembagian kerja yang spesifik antara Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Menurut dia, semua pekerjaan menjadi tanggung jawab bersama.
"Ya semua menjadi tanggung jawab kita bersama-sama, enggak ada itu (pembagian kerja), semua menjadi tanggung jawab sama-sama," kata Mensesneg kepada wartawan di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah, Sabtu (27/10/2024).
Namun ada beberapa kondisi yang membuat Gibran bisa menggantikan sementara pekerjaan Prabowo. Misalnya, saat Prabowo lawatan ke luar negeri, Gibran akan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Presiden.
Hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku. Wapres ke-13 RI Ma'ruf Amin pun pernah menjadi Plt Presiden saat Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi kunjungan kerja ke luat negeri.
"Nanti pada saat misalnya Pak Presiden sedang berkunjung ke luar negeri ya Bapak Wakil Presiden yang memimpin, kira-kira begitu," tutur Prasetyo.
Sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming Raka mengatakan dirinya masih menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai pembagian tugas di pemerintahan.
Hal tersebut disampaikan Gibran usai meninjau uji coba makan bergizi gratis (MBG) yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta di SMPN 270 Kepala Gading, Jakarta Utara, Rabu (23/10/2024).
"Habis ini kan kita sidang kabinet. Kita tunggu arahan dari Pak Presiden Prabowo," kata Gibran.
Lebih lanjut, Gibran menyebut tugasnya nanti tidak akan jauh berbeda dengan Wapres ke-13 RI Ma'ruf Amin di pemerintahan periode sebelumnya.
"Kurang lebih masih sama. Tapi sekali lagi kita tunggu arahan berikutnya dari Pak Presiden Prabowo," ujar dia.
Advertisement
Gibran Langsung Blusukan
Sebagai informasi, Gibran sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 telah blusukan ke lapangan untuk meninjau program makan bergizi gratis. Program itu merupakan salah satu janji yang dikampanyekan Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024.
Gibran menegaskan, sebagai pembantu presiden, dia akan memastikan program Pembangunan yang sudah berjalan bisa tereksekusi dengan baik. Gibran bilang, ke depan dia juga bakal meninjau lokasi lainnya di Jakarta.
"Kemarin kita ngecek MRT, LRT. Lalu ada tempat Sport Center yang ada di Cibubur. Nanti kita akan cek tempat-tempat lain juga," ucap Gibran Rakabuming Raka.