Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan siap memberantas judi online (judol). Menurut dia, tindakan ilegal tersebut sangat membahayakan rakyat karena menyasar mereka yang berpenghasilan rendah.
"Banyak yang kena adalah orang-orang berpenghasilan rendah, yang mencoba. Jadi kita harus benar-benar mencoba untuk berantas," kata Prabowo dalam sesi wawancara eksklusif bertajuk 'Prabowo Bicara' bersama Retno Pinasti, seperti dikutip Selasa (29/10/2024).
Baca Juga
Prabowo menyebut, judol juga telah membuat negara kehilangan dana hingga ratusan triliun rupiah. Bahkan menurut informasi diterima, dana yang hilang mencapai Rp 900 triliun.
Advertisement
"Ini sudah sangat membahayakan karena satu, kita sudah kehilangan banyak uang, ratusan triliun tiap tahun. Ada taksiran bahkan sampai dengan Rp 900 triliun (rupiah), ini kan luar biasa ya," ungkap presiden.
Prabowo memastikan, dirinya sudah tahu dalang dari maraknya judi online di Tanah Air yang terdiri dari beberapa pihak. Bahkan sebagian dari mereka mengendalikan aksinya dari luar negeri.
"Saya kira aktor utama itu ternyata tidak 1-2 orang, beberapa orang, banyak di luar negeri dan sebagainya," jelas dia.
Sebagai informasi, selain memberantas judi online, Prabowo juga membeberkan sejumlah visinya dalam wawancara khusus tersebut. Beberapa di antaranya terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis, penegakan hukum hingga penanganan korupsi.
Prabowo Tegaskan Evaluasi Kabinet Tidak Akan Terpaku oleh Waktu
Presiden Prabowo Subianto membantah bahwa akan melakukan evaluasi terhadap para menterinya selama 6 bulan. Ia menegaskan bahwa evaluasi tidak akan terpaku oleh waktu. Ia menjelaskan bahwa evaluasi perlu dilakukan sebagai upayanya dalam menimbulkan rasa tanggung jawab yang besar.
“Saya kira tidak terpaku waktu ya, saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta tanah air,” ujar Prabowo Subianto dalam wawancara eksklusif dengan Retno Pinasti di program 'Prabowo Bicara' yang tayang di SCTV, Minggu (27/10/2024).
“Kalau orang itu cinta tanah air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik. Yang repot kalau dia punya pemikiran atau agenda-agenda, ‘oh saya punya wewenang, saya punya kekuasaan, saya akan cari peluang untuk kepentingan saya atau kelompok saya sendiri’, ini nanti kurang baik,” tambah Prabowo.
Ia mengaku bersyukur pembentukan kabinetnya menimbulkan respons positif dari pasar. Menurutnya, penentuan orang di posisi yang tepat sangat memengaruhi kemampuan dari target yang akan dicapai.
“Alhamdulillah kalau pasar menilai baik. Tapi niat saya selalu adalah mencari orang yang tepat pada tempat yang tepat karena ini akan menjalankan misi-misi yang tidak ringan,” ujar Prabowo.
“Jadi saya butuh suatu tim yang terbaik, saya kira itu,” tambahnya.
Advertisement
Soal Pembagian Kerja Presiden-Wapres, Mensesneg: Kalau Prabowo ke Luar Negeri, Gibran Jadi Plt
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, tidak ada pembagian kerja yang spesifik antara Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Menurut dia, semua pekerjaan menjadi tanggung jawab bersama.
"Ya semua menjadi tanggung jawab kita bersama-sama, enggak ada itu (pembagian kerja), semua menjadi tanggung jawab sama-sama," kata Mensesneg kepada wartawan di Akademi Militer (Akmil) Magelang Jawa Tengah, Sabtu (27/10/2024).
Namun ada beberapa kondisi yang membuat Gibran bisa menggantikan sementara pekerjaan Prabowo. Misalnya, saat Prabowo lawatan ke luar negeri, Gibran akan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Presiden.
Hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku. Wapres ke-13 RI Ma'ruf Amin pun pernah menjadi Plt Presiden saat Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi kunjungan kerja ke luat negeri.
"Nanti pada saat misalnya Pak Presiden sedang berkunjung ke luar negeri ya Bapak Wakil Presiden yang memimpin, kira-kira begitu," tutur Prasetyo.
Sebelumnya, Wapres Gibran Rakabuming Raka mengatakan dirinya masih menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto mengenai pembagian tugas di pemerintahan.
Hal tersebut disampaikan Gibran usai meninjau uji coba makan bergizi gratis (MBG) yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta di SMPN 270 Kepala Gading, Jakarta Utara, Rabu (23/10/2024).
"Habis ini kan kita sidang kabinet. Kita tunggu arahan dari Pak Presiden Prabowo," kata Gibran.
Lebih lanjut, Gibran menyebut tugasnya nanti tidak akan jauh berbeda dengan Wapres ke-13 RI Ma'ruf Amin di pemerintahan periode sebelumnya.
"Kurang lebih masih sama. Tapi sekali lagi kita tunggu arahan berikutnya dari Pak Presiden Prabowo," ujar dia.