Sukses

Lebih Unggul dari Jawa Barat, Rano Karno Sebut IPM Banten di 2023 Capai 75,77%

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno atau biasa disapa Bang Doel menegaskan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Banten pada 2023 adalah 75,77%.

Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno atau biasa disapa Bang Doel menegaskan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Banten pada 2023 adalah 75,77%. Angka ini pun meningkat 0,52 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 75,25%.

Hal ini justru berbeda dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat pada tahun 2023 adalah 74,24% yang tertinggal dari Banten. Di mana rata-rata IPM Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 0,74% pada tahun 2020-2023.

"Cuman ya mungkin, karena saya yakinlah Si Akang (Ridwan Kamil) baru dapet data pada malam itu (Debat Kedua)," kata Bang Doel di One Belpark Mall, Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024).

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS), IPM di Provinsi Banten periode 2012-2017 mengalami peningkatan. Pada 2012 dengan IPM 68,92%, 2013 dengan IPM 69,47%, naik 0,42% dari tahun sebelumnya 2014 dengan IPM 69,89%, naik 0,38% dari tahun sebelumnya.

Lalu, pada 2015 dengan IPM 70,27%, naik 0,69% dari tahun sebelumnya 2016 dengan IPM 70,96%, naik 0,46% dari tahun sebelumnya 2017 dengan IPM 71,42%.

2 dari 2 halaman

Singgung IPM Merosot

Sebelumnya, Ridwan Kamil mempertanyakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Banten yang merosot di era kepemimpinan Rano Karno. Cawagub Jakarta nomor urut 3 itu diketahui pernah menjadi Wagub dan Gubernur Banten.

Hal ini ditanyakan Ridwan Kamil kepada Rano Karno dalam sesi tanya jawab pada debat kedua Pilkada Jakarta yang digelar di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10/2024) malam.

"Bang Rano, Anda pernah jadi wagub kemudian naik gubernur Banten. Seorang pemimpin diberi kekuasaan begitu besar untuk menjalankan amanah. Catatan saya dari 2012-2017 indeks pembangunan manusia Banten tidak naik, yang terjadi bukan stabil malah turun 0,07%. Apa kendalanya, apa permasalahannya?," ujar RK.

Menjawab pertanyaan tersebut, Rano Karno berkelit bahwa dia sejatinya hanya menjabat sebagai Gubernur Banten selama satu tahun menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang terjerat kasus hukum. Dia kemudian menjelaskan soal sulitnya memimpin Banten yang merupakan daerah pemekaran Jawa Barat. 

"Banten ini aneh kang. Sejak dia lepas dari Jabar 2000 sampai hari ini, akang bisa cek, Kapolda di Banten ada dua, Pangdam ada dua. Akang bisa bayangin bagaimana saya berkoordinasi dengan konsisi begini," katanya.

Menurut Rano Karno, hanya wilayah Tangerang Raya yang cukup stabil. Sementara wilayah Pandeglang, Lebak, dan sekitarnya masih belum.

"Karena itu saya bersyukur Presiden Jokowi memberi 13 proyek nasional kepada Provinsi Banten. Pertama Bandara Seokarno-Hatta diakui bandara Banten, bukan Bandara Jakarta. Tol Serang-Panimbang juga diberikan ke Banten. artinya Banten secara teritori sejahtera itu ada di Tangerang Raya. Tapi InsyaAllah diberikannya Kawasan Ekonomi Khusus di Tanjung Lesung, Insyaallah Banten bisa kejar indeks yang akang impikan tadi," ujar Rano Karno.

 

(*)

Video Terkini