Liputan6.com, Jakarta Cuaca pagi untuk Jakarta besok, Rabu, 6 November 2024, diprakirakan seluruh langitnya berawan tebal. Demikianlah prediksi cuaca besok.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari diprakirakan mayoritas akan berawan tebal dan berawan.
Baca Juga
Sementara langit Jakarta pada malam hari mayoritas akan diguyur hujan dengan intensitas ringan, kecuali Jakarta Selatan, Kepulauan seribu diprediksi berawan tebal
Advertisement
Sementara itu, untuk wilayah penyangga kota Jakarta, yaitu Bekasi, Jawa Barat diprediksi cuaca pagi diprediksi akan turun hujan dengan integritas ringan, siang hari berawan tebal dan malam hari akan turun hujan dengan integritas ringan.
Kemudian di Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat pada pagi hingga siang hari diprakirakan BMKG berawan tebal. Pada siang hari depok cerah berawan dan kota bogor diprediksi akan turun hujan dengan integritas ringan, dan malam hari kedua kota ini akan turun hujan dengan integritas ringan dan integritas petir.
Selanjutnya, di Kota Tangerang, Banten, cuaca pagi diprediksi hujan dengan integritas ringan, siang berawan tebal, dan malam harinya akan turun hujan dengan intensitas ringan.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Jakarta Pusat | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Jakarta Selatan | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Sedang |
Jakarta Timur | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Jakarta Utara | Berawan Tebal | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Kepulauan Seribu | Hujan Ringan | Berawan | Berawan Tebal |
Bekasi | Hujan Ringan | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Depok | Berawan Tebal | Cerah berawan | Hujan Ringan |
Kota Bogor | Berawan Tebal | Hujan Ringan | Hujan Petir |
Tangerang | Hujan Ringan | Berawan Tebal | Hujan Ringan |
Cuaca Ekstrem dari Hujan dan Lembap ke Panas dan Kering Bisa Bikin Kulit Lebih Sensitif
Cuaca hujan atau kondisi lembap dapat memicu kulit jadi lebih sensitif terhadap perubahan lingkungan. Hal tersebut dikarenakan alasan fisiologis yang kompleks seperti disampaikan dokter spesialis kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Dr Arini Astasari Widodo, SM, Sp.DVE, FINSDV.
"Selama cuaca hujan atau kondisi lembap lainnya, kulit cenderung menjadi lebih sensitif karena beberapa alasan fisiologis yang kompleks," kata Arini di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 15 Juli 2024.
Cuaca di kota seperti Jakarta belakangan ini, kata Arini, dapat digolongkan ekstrem karena perubahannya yang amat cepat. Hal tersebut berdampak signifikan terhadap kesehatan kulit masyarakat.
Kulit rentan mengalami dehidrasi dan sensitivitas tinggi etika cuaca tengah panas dan kering.
Cuaca panas juga memperburuk kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis yang dapat mempercepat penuaan dengan garis-garis halus dan kehilangan elastisitas kulit.
Di sisi lain, hujan lebat dan tingkat kelembapan tinggi mendukung pertumbuhan jamur, serta dapat memperburuk jerawat karena produksi minyak berlebih.
Advertisement
Faktor Selanjutnya yang Perlu Diperhatikan
Beberapa faktor yang amat berpengaruh pada kulit yaitu kelembapan tinggi karena dapat mengganggu fungsi lapisan kulit alami.
"Biasanya barier bertanggung jawab untuk melindungi kulit dari iritasi dan agresi lingkungan. Ketika penghalang ini terganggu, kulit menjadi lebih rentan terhadap penetrasi bahan kimia, polutan, atau alergen dari udara dan lingkungan sekitar," ujar Arini.
Faktor selanjutnya yakni kondisi kelembapan tinggi juga dapat memperburuk kondisi kulit tertentu seperti eksim atau dermatitis kontak, yang mana kulit menjadi lebih reaktif terhadap rangsangan yang biasanya tidak menyebabkan masalah pada kondisi kulit yang lebih stabil.
Kelembapan tinggi juga mendukung pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur di kulit yang dapat menyebabkan infeksi atau peradangan.
Selain itu, sensitivitas kulit juga bisa dipengaruhhi oleh reaksi inflamasi yang lebih besar pada kondisi lembap.
Sistem kekebalan tubuh pada kulit mung menjadi lebih aktif dalam merespons stimulus lingkungan, sehingga dapat menghasilkan reaksi seperti kemerahan, gatal atau sensasi terbakar.