Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan pembaruan terkini mengenai situasi dan penanganan bencana erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa berdasarkan data terbaru jumlah korban akibat erupsi tersebut bertambah.
Baca Juga
“Bahwa jumlah korban 6 orang ini sudah tervalidasi, artinya jasadnya sudah bisa ditemukan dan diverifikasi oleh tim penanganan bencana,” ujar Abdul dalam konferensi pers daring pada Senin (4/11/2024).
Advertisement
Ia menambahkan, laporan terkait korban biasanya disampaikan oleh masyarakat setempat, namun validasi dan verifikasi dilakukan ketika jasad korban telah ditemukan.
“Tetapi yang kami sebutkan dengan tervalidasi dan terverifikasi ketika jasad tersebut sudah ditemukan,” tegas Abdul.
Adapun hingga pukul 10.20 WIB, BNPB mengonfirmasi total jumlah korban jiwa bertambah menjadi 10 orang.
“Korban jiwa meninggal dunia itu sejumlah 10 jiwa,” jelas Abdul.
Korban Luka Masih Didata
Selain itu, BNPB juga melaporkan bahwa data korban luka masih dalam proses pendataan oleh pemerintah daerah.
Abdul memastikan korban luka akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memadai jika memerlukan penanganan lebih lanjut.
“Baik, untuk korban luka saat ini kita data dan yang pasti hasil koordinasi dengan daerah,” katanya.
“Jika ada korban luka yang memerlukan penanganan lebih lanjut, itu akan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memadai,” tambahnya.
Advertisement
Imbauan BPBD
Abdul juga mengimbau warga untuk tidak kembali ke area dalam radius 7 km dari lokasi erupsi dalam waktu dekat.
“Kami menghimbau kepada warga jangan kembali dulu untuk sementara waktu ke lokasi dalam radius 7 km,” ujarnya.
Abdul mengingatkan bahwa untuk saat ini, aktivitas di zona tersebut dibatasi hanya untuk tim pencarian korban.
“Kita masih menerima laporan visual banyak saudara-saudara, warga di kawasan terdampak yang kembali mengecek rumah, mencari anggota keluarga dan seterusnya, ini kami menghimbau untuk sementara waktu berdasarkan jarak aman yang ditetapkan yaitu 7 km,” pungkas Abdul.