Liputan6.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus pada Minggu 3 November 2024. Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia tetimpa bangunan roboh imbas letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Korban meninggal dunia adalah warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, berjarak sekira 5 kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas).
Baca Juga
Rumah yang dihuni satu keluarga besar itu sudah roboh akibat dihantam batu yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-Laki, bersamaan dengan hujan dan sambaran petir malam tadi.
Advertisement
"Hancur berantakan, kami tidak bisa selamatkan diri. Tolong bantu kami," ungkap Bernad Tukan, salah satu warga yang dihubungi Liputan6.com.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyampaikan, hingga pukul 10.20 WIB Senin 4 November 2024, BNPB mengonfirmasi total jumlah korban jiwa bertambah menjadi 10 orang.
"Korban jiwa meninggal dunia itu sejumlah 10 jiwa," ucap Abdul.
Sebanyak 8 desa di dua kecamatan di Kabupaten Flores Timur, NTT tersebut mengalami kerusakan paling parah imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
"Ada delapan desa yang paling parah terdampak erupsi, tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura," kata Kadis Kominfo Flores Timur Herry Lamawuran, Selasa (5/11/2024).
Herry mengatakan, dari dua kecamatan tersebut, paling banyak terdampak erupsi di Kecamatan Wulanggitang, yakni Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Pululera, Desa Boru, Desa Boru Kedang, dan Desa Nawokote.
"Sedangkan dua desa lainnya di Kecamatan Ile Bura, yakni desa Dulipali dan Desa Nobo. Hal tersebut, karena sedikitnya sembilan orang menjadi korban meninggal dunia, dengan rincian empat laki-laki dan lima perempuan," papar Herry.
Berikut sederet fakta terkait Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus yang berada di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT dihimpun Tim News Liputan6.com:
Â
1. Sebanyak 10 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Sebanyak 10 orang dilaporkan meninggal dunia tetimpa bangunan roboh imbas letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, Minggu malam 3 November 2024.
Korban meninggal dunia adalah warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, berjarak sekira 5 kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas).
Rumah yang dihuni satu keluarga besar itu sudah roboh akibat dihantam batu yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-Laki, bersamaan dengan hujan dan sambaran petir malam tadi.
"Hancur berantakan, kami tidak bisa selamatkan diri. Tolong bantu kami," ungkap Bernad Tukan, salah satu warga yang dihubungi Liputan6.com.
Ia mengatakan, tim evakuasi gabungan sudah berhasil menemukan enam orang yang sebelumnya terjebak dalam tumpukan tanah.
Keenam jenazah itu sementara disemayamkan di teras depan rumah tetangganya. Sementara satu orang yang juga anggota keluarga dalam rumah itu masih dievakuasi.
Selain satu keluarga, dua korban lain juga dikabarkan meninggal dunia dan salah satunya sempat mendapat pertolongan medis di UGD Puskesmas Boru. Selain korban jiwa, ratusan rumah dan fasilitas umum di wilayah itu dilaporkan rusak. Saat ini, nama dan identitas korban meninggal dan luka-luka masih dalam proses penelusuran.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari juga menyampaikan, hingga pukul 10.20 WIB Senin 4 November 2024, BNPB mengonfirmasi total jumlah korban jiwa bertambah menjadi 10 orang.
"Korban jiwa meninggal dunia itu sejumlah 10 jiwa," ucap Abdul.
Berikut data korban meninggal dunia:
1. Kanisius Laga Lajar (Laki-laki)
2. Agustina Luo Luon (Perempuan)
3. Andreas Baha Lajar (Laki-laki)
Paskalis Yohanes Goe Lajar (Laki-laki)
5. Theresia Toja (Perempuan)
6. Yohanes Baha Buto Lajar (Laki-laki)
7. Yosefina Kedang (Perempuan)
8. Sr. Nikolin Pajo, SSpS (Perempuan)
9. Yohanes Witin (Laki-laki)
10. Us (Laki-laki).
Â
Advertisement
2. Warga di 7 Desa Mengungsi
Setelah erupsi hebat yang terjadi pada Minggu malam 3 November 2024, status Gunung Lewotobi Laki-Laki meningkat dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas), menandakan keadaan yang semakin kritis.
Akibat erupsi, material panas, batu api, dan abu vulkanik terlempar hingga radius enam kilometer, menyebabkan kerusakan dan menimbulkan korban jiwa.
Dari data sementara, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah menelan korban meninggal dunia sebanyak 10 orang, puluhan lainnya luka-luka, dan ratusan bangunan hangus terbakar.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy mengatakan warga dari tujuh desa sekitar, yaitu Desa Klatanlo, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, Boru Kedang, Pululera, dan Nawakote, terpaksa mengungsi menuju perbatasan Kabupaten Sikka dan Kecamatan Titehena di Kabupaten Flores Timur.
Menurutnya, upaya penyelamatan terus dilakukan oleh personel Polres Flotim, TNI dan tim Tagana terhadap korban meletusnya gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.
Hingga kini, personel gabungan masih terus beroperasi di wilayah yang terdampak parah, termasuk membersihkan akses jalan dan memastikan para pengungsi mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Evakuasi korban dilakukan dengan prioritas pada keselamatan, terutama bagi warga yang mengalami luka parah atau tertimpa reruntuhan bangunan.
"Proses evakuasi akan terus berlanjut untuk memastikan seluruh warga bisa diselamatkan dan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman," kata Ariasandy.
Kehadiran dan kesiapsiagaan Polres Flotim serta tim gabungan diharapkan dapat meminimalisasi korban dan membantu warga bangkit dari bencana yang melanda.
"Dalam proses evakuasi, tim berfokus untuk memastikan keselamatan warga," jelas Ariasandy.
Â
3. Pemda Flores Timur Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menetapkan status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Status penetapan ini berdasarkan surat keputusan Bupati Flores Timur, yang ditandatangani oleh pejabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid.
Status tanggap darurat bencana alam ini selama 58 hari terhitung sejak 4 November 2024 sampai dengan tanggal 31 Desember 2024.
Sebanyak 10 warga dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian ini. Korban meninggal dunia terbanyak merupakan warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, berjarak sekira 5 kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas).
Dari 10 korban ini, enam diantaranya merupakan satu keluarga. Mereka tewas setelah tertimbun reruntuhan bangunan rumah akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
"Mereka satu keluarga, ada enam orang. Rumah itu dihantam batu besar yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-laki," ujar Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda.
Ia mengatakan, sebanyak 9 warga di desanya tewas akibat hujan material. Korban tewas lainnya berasal dari Desa Dulipali. Data sementara, total korban meninggal 10 orang. Hingga pukul 08.00 Wita, petugas gabungan masih mengevakuasi korban di bawah reruntuhan rumah.
Â
Advertisement
4. Ini 8 Desa yang Mengalami Kerusakan Paling Parah Imbas Erupsi
Sebanyak 8 desa di dua kecamatan di Kabupaten Flores Timur, NTT, mengalami kerusakan paling parah imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terjadi Minggu malam 3 November 2024 lalu.
"Ada delapan desa yang paling parah terdampak erupsi, tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura," kata Kadis Kominfo Flores Timur Herry Lamawuran, Selasa (5/11/2024).
Herry mengatakan, dari dua kecamatan tersebut, paling banyak terdampak erupsi di Kecamatan Wulanggitang, yakni Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Pululera, Desa Boru, Desa Boru Kedang, dan Desa Nawokote.
Sedangkan dua desa lainnya di Kecamatan Ile Bura, yakni desa Dulipali dan Desa Nobo. Hal tersebut, karena sedikitnya sembilan orang menjadi korban meninggal dunia, dengan rincian empat laki-laki dan lima perempuan.
Mereka yang meninggal dunia dan sudah dievakuasi, adalah Kanisius Laga Lajar, Agustina Luo Luon, Andreas Baha Lajar, Paskalis Yohanes GoeLajar, Theresia Toja, Yohanes Baha Buto Lajar, Yosefina Kedang, Sr.NikolinPajo, SSpS dan Yohanes Witin.
Herry juga menyatakan bahwa berdasarkan hasil pendataan sejumlah fasilitas umum yang rusak, di antaranya gedung TK/PAUD yang rusak parah akibat erupsi mencapai 18 unit, SD satu unit, SMP tiga unit dan SMA/K tiga unit.
Selain itu, tiga unit asrama, biara tiga unit, kapela tiga unit, gedung koperasi dua unit, bank dua unit, yakni Bank NTT dan BRI, serta kantor pos dan giro. Sementara itu, kurang lebih 2.384 unit rumah dilaporkan mengalami kerusakan akibat tertimpa material Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Â
5. Update: 2.472 Orang Mengungsi Tersebar di 3 Titik
Jumlah pengungsi akibat bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT mencapai 2.472 orang dari total 16.086 warga di dua kecamatan yang terdampak. Hal itu dilaporkan Pemkab Flores Timur NTT, Selasa (5/11/2024).
"Sampai saat ini jumlah pengungsi mencapai 2.472 orang dari total jumlah warga 16.086 jiwa," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Flores Timur Herry Lamawuran.
Hal itu disampaikan berkaitan dengan perkembangan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang pada Minggu malam (3/11/2024).
Herry mengatakan bahwa 2.472 jiwa pengungsi itu tersebar di tiga posko pengungsian yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah (pemda) setempat. Dengan rincian di posko Desa Lewolaga berjumlah 647 pengungsi, Desa Bokong sebanyak 606 pengungsi, dan Desa Konga 1.219 pengungsi.
"Untuk sementara pengungsi mandiri belum terupdate lagi," ujar Herry Lamawuran.
Namun beberapa lokasi yakni di Maumere atau Kewapante, serta di Desa Hikong atau di Kota Sikka, Pululera, beberapa warga juga, kata dia, masih bertahan di pemukiman atau desa masing-masing.
Proses evakuasi warga juga masih terus dilakukan mengingat saat ini erupsi masih terus terjadi di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
Â
Advertisement
6. Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Wings Air dan Maskapai Lain Batal Terbang
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menaikan status dari Level III (Siaga) sejak 3 November 2024 menjadi Level IV (Awas).
Alhasil, sejumlah bandara melakukan pemantauan secara berkala kaitan dengan sebaran abu vulkanik. Membuka potensi dilakukannya penutupan sementara demi menjaga keselamatan penerbangan.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lukman F Laisa mengatakan, sejauh ini, beberapa penerbangan telah dibatalkan. Termasuk rute-rute Wings Air yang menghubungkan Maumere dengan Kupang dan Makassar.
"Akibat sebaran abu vulkanik, beberapa maskapai melakukan pembatalan penerbangan agar tidak membahayakan keselamatan penerbangan. Kami akan terus berkoordinasi lebih lanjut dengan otoritas dan bandara terkait," ujar Lukman, Selasa (5/11/2024).
Menurut informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik gunung ini masih tinggi dengan warna kode merah untuk abu vulkanik, yang terpantau hingga ketinggian FL400.
AirNav Indonesia telah mengeluarkan ASHTAM VAWR0350, VAWR0355 dan VAWR0357. Memperingatkan penyebaran abu vulkanik di wilayah udara sekitar Bandara Fransiskus Xaverius Seda serta bandara-bandara terdekat lainnya. Mulai dari Bandara Soa, Bandara Haji Hasan Aroeboesman, Bandara Frans Sales Lega, Bandara Komodo, Bandara Gewayantana, Bandara Wunopito, dan Bandara Kabir.
Lebih lanjut, Lukman juga telah memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk dapat melakukan pengamatan secara berkala. Kemudian melakukan koordinasi secara intensif dengan AirNav Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya.
"Kami berkomitmen menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan dengan terus berkoordinasi agar langkah-langkah sesuai prosedur dapat dilakukan dengan optimal," ungkapnya.
Sebagai langkah mitigasi dampak penutupan ini, Lukman mengimbau maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang terdampak. Seperti pengembalian dana penuh (full refund), penjadwalan ulang (reschedule), atau reroute ke bandara terdekat jika tersedia.
Dalam situasi force majeure ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berpedoman pada Surat Edaran SE Nomor 15 Tahun 2019 dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 153 Tahun 2019 tentang Tata Cara Collaborative Decision Making (CDM) dalam penanganan dampak abu vulkanik.
Dari hasil paper test sampai dengan Pukul 16.00 WITA kemarin, seluruh bandara menunjukan hasil test negatif, kecuali Bandara Komodo Labuan Bajo menunjukkan aktivitas debu namun tipis, sehingga bandara tersebut ditutup melalui penerbitan NOTAM Nomor A3479/24.
"Kami berharap agar situasi segera membaik sehingga aktivitas penerbangan dan operasional bandara kembali normal," pungkas Lukman.
Â
7. Status Naik Jadi Awas dan Imbauan BPBD
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT, naik status menjadi Awas (Level IV). Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III Siaga menjadi Level IV awas mulai 3 November pukul 24.00 Wita.
Kepala PVMBG P Hadi Wijaya dalam keterangan yang dilaporkan di Kupang, Senin (4/11/2024) menyebutkan, peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki periode 23 Oktober – 3 November 2024 pukul 18.00 Wita.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan," katanya.
Berdasarkan laporan terakhir PVMBG, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi pada Senin (4/11/2024), pukul 02.58 Wita. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 185 detik.
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 7 km pada arah Utara-Timur Laut dan 7 Km pada sektor Timur Laut.
Masyarakat diimbau agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.
Sepanjang 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 871 kali. Per hari Minggu (3/11/2024), pukul 24.00 Wita, Gunung Lewotobi Laki-Laki berstatus Awas (Level IV).
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menambahkan, BPBD juga mengimbau warga untuk tidak kembali ke area dalam radius 7 km dari lokasi erupsi dalam waktu dekat.
"Kami menghimbau kepada warga jangan kembali dulu untuk sementara waktu ke lokasi dalam radius 7 km," terang Abdul.
Abdul mengingatkan bahwa untuk saat ini, aktivitas di zona tersebut dibatasi hanya untuk tim pencarian korban.
"Kita masih menerima laporan visual banyak saudara-saudara, warga di kawasan terdampak yang kembali mengecek rumah, mencari anggota keluarga dan seterusnya, ini kami menghimbau untuk sementara waktu berdasarkan jarak aman yang ditetapkan yaitu 7 km," pungkas Abdul.
Advertisement