Liputan6.com, Tangerang - Hujan deras yang terjadi sepanjang Selasa, 5 November 2024 kemarin, membuat akses jalan desa di Jalan Rancahaur, Desa Karang Tengah, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, longsor dan terputus hingga sejauh sekitar 100 hingga 150 meter.
Video dari warga pun viral di berbagai media sosial, longsor hingga sedalam lebih dari 2.5 meter itu pun menjadi tontonan warga. Diduga hujan deras dan tergerusnya jalan ke badan Sungai cimanceri menjadi penyebab kejadian ini.
Baca Juga
"Kejadian sore, sekitar jam 16.30 WIB. Tiba-tiba Tanah yang berada di lokasi bergerak dan longsor," ujar Tio, warga sekitar.
Advertisement
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun jalan yang sering dilalui itu tidak bisa digunakan lagi.
Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang langsung ke lokasi meninjau longsor tersebut.
"Iya saya langsung meninjau lokasi untuk mencari penyebabnya apa, namun dalam peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," ujar Victor.
Dalam peristiwa tersebut, Victor memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Hanya saja akses jalan tersebut jadi terputus, sehingga warga harus melewati Perumahan Goldern Flower.
"Alhamdulillah saat di lokasi tidak ada korban jiwa. Sebagian warga yang sering melewati jalan tersebut masih bisa lewat Perumahan Golden Flower, yang berada di samping Kampung Rancahaur," kata dia.
Longsor di Tangerang
Akibat hujan deras, 10 rumah di kawasan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, mengalami tanah geser, akibat longsor, Senin (4/12/2023). Selain itu, hujan deras juga memicu banjir di sejumlah titik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Adapun 10 rumah warga yang terdampak longsor akibat hujan deras tersebut mengalami pondasi bergeser hingga membuat tembok dan keramik rumah retak. Kondisi tersebut membuat rumah tak layak ditempati kembali.
“Longsor ini akibat hujan deras yang cukup lama dan pembangunan kawasan industri Mileninum, ada 10 rumah yang dihuni 9 Kepala Keluarga (KK) atau 40 orang, mereka mengungsi sementara ke rumah kerabat,” tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat.
Lokasi rumah tersebut memang berada di ketinggian dua sampai tiga meter. Sementara di bawahnya terdapat pembangunan industri. Tanah di dataran tinggi tempat permukiman warga tersebut longsor ke kawasan industri yang ada di bawahnya.
Advertisement