Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029 diiringi dengan harapan baru bagi kemajuan Indonesia khususnya desa agar lebih adil dan sejahtera.
Kabinet 'Merah Putih' yang mereka nahkodai diharapkan mampu mewujudkan perubahan konkret, termasuk peran besar desa dalam pembangunan nasional.
Ketua Umum Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI), Wargiyati menyampaikan dukungannya terhadap program strategis yang akan dijalankan pemerintah pusat.
Advertisement
Menurutnya, keberhasilan program-program tersebut membutuhkan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, hingga desa.
“Pak Prabowo sedang fokus menyiapkan berbagai program melalui kebijakannya seperti ketahanan pangan, makanan gizi gratis, penggalian dan pengelolaan sumber daya alam dengan konsep hilirisasi, termasuk pengawasan ketat,” ujar Wargiyati, Rabu (6/11/2024).
Menurut dia, revisi UU Desa No. 6 Tahun 2014 menjadi UU Desa No. 3 Tahun 2024 menjadi landasan penting bagi kepala desa dan perangkat desa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola pemerintahan desa.
Wargiyati menilai, dengan kepemimpinan Prabowo-Gibran, desa dapat menjadi subjek pembangunan, bukan sekadar objek.
“Kepemimpinan Pak Prabowo dan Mas Gibran memberikan sinyal baik bagi desa untuk turut serta dalam pembangunan melalui program-program strategis yang melibatkan desa melalui Kementerian Desa,” tegasnya.
Selain itu, Wagiyati mengungkapkan pihaknya bersama Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI), A. Anwar Sadat, telah bersepakat membangun soliditas dalam mendukung program strategis pemerintah pusat.
MoU
Pada 6 November 2024, PAPDESI, APDESI bersama kepala desa dari berbagai daerah menghadiri sosialisasi dan penandatanganan MoU antara Kementerian Desa dan Kementerian Pertanian terkait Gerakan Nasional Pangan Merah Putih di Kementerian Pertanian.
"Kami berharap program ini dapat segera terealisasi, mewujudkan swasembada pangan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa," tuturnya.
Sementara A. Anwar Sadat menyatakan, peran dominan desa menjadi krusial karena 71% penduduk Indonesia tinggal di desa, dan 91% wilayah Indonesia adalah wilayah desa.
Oleh sebab itu, desa seharusnya menjadi prioritas dalam pembangunan, dengan kepala desa dan masyarakat desa menjadi penggeraknya. Sesuai dengan ucapan Bung Hatta,
“Indonesia tidak akan bersinar dengan satu obor besar di Jakarta, tapi dari lilin-lilin kecil di desa," imbuh Anwar.
Dia menyebutkan, kesiapan seluruh perangkat desa dalam menyukseskan program strategis ini sangat penting untuk menjadikan Indonesia sebagai contoh bagi negara lain dalam membangun kesejahteraan dan keadilan.
"Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan desa, diharapkan visi Prabowo-Gibran untuk mewujudkan rakyat yang adil, makmur, mandiri, dan bermartabat dapat tercapai," pungkasnya.
Advertisement