Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut, hingga saat ini masih ada jaksa yang nakal meski persentasenya sudah turun. Dia berharap para jaksa mulai bersih-bersih diri dan memberi contoh instansi lain. Hal itu ia sampaikan Rakornas pemerintah pusat dan pemerintah daerah Kementerian Dalam Negeri di SICC, Bogor, Kamis (7/11/2024).
"Walaupun jujur sampai saat ini juga, masih ada aja jaksa yang masih nakal, kita akui. Tetapi persentasenya mulai menurun," kata Burhanuddin.
Baca Juga
"Saya harapkan kalian sebagai sapu para jaksa, bersihkan dirimu sendiri, berikan contoh kepada institusi lain bahwa kalian adalah contoh penegak hukum yang dicintai masyarakat," lanjut Burhanuddin.
Advertisement
Burhanuddin juga berbicara mengenai pemimpin yang bersih dan korup. Menurutnya, jika atasannya korupsi, maka bawahannya akan menjadi rampok.
"Seorang pimpinan di daerah atau di manapun, kalau pimpinannya bersih, yakinlah anak buah kalian akan takut melakukan pembuatan tercela. Tapi kalau pimpinan kerjanya korup, di bawah adalah rampok, ingat itu. Mari kita berantas korupsi dari diri sendiri," tuturnya.
Burhanuddin cerita saat pertama kali masuk kabinet pada lima tahun yang lalu. Saat itu, ia mengaku telah melakukan bersih-bersih di Kejaksaan.
"Sering saya sampaikan lima tahun lalu masuk ke kabinet. Satu hal yang saya selalu ingat, untuk membersihkan halaman, diperlukan sapu yang bersih. Maka apa yang saya lakukan? Saya bersih-bersih dulu di Kejaksaan," jelasnya.
Â
Indonesia Masuk Negara Paling Rawan Korupsi
Jaksa Agung Burhanuddin menilai, bahwa Indonesia masuk ke dalam negara yang paling rawan korupsi. Namun, ia yakin masih banyak yang ingin Indonesia bersih dari korupsi.
"Bahkan kita masuk ke wilayah negara yang paling korup. Saya yakin semua juga tidak ingin negara kita disebut adalah negara yang paling korup. Saya yakin kita masih punya harga diri," pungkasnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement