Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Jati Perkasa Nusantara (JPN) menyampaikan duka cita atas peristiwa kebakaran pabrik mereka di Medan Satria, Bekasi, pada Jumat 1 November 2024 lalu. Kebakaran tersebut mengakibatkan hilangnya nyawa sejumlah karyawan.
"Kejadian ini sangat memilukan dan merupakan kerugian besar bagi kami. Kami kehilangan rekan kerja dan sahabat yang berdedikasi," ujar Agusnadi, Head of Corporate Communications JPN.
Baca Juga
JPN berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan kepada seluruh keluarga korban, baik secara emosional maupun material. Sejak terjadinya insiden, perusahaan telah dan akan terus melakukan pendampingan kepada keluarga korban, mulai dari proses identifikasi, hingga proses pemakaman.
Advertisement
"Kami akan memastikan bahwa seluruh hak dan santunan yang seharusnya diterima oleh keluarga korban akan diberikan secara layak dan tepat waktu," tambah Agusnadi.
Terkait dengan proses identifikasi jenazah yang masih berlangsung, Agusnadi memahami bahwa ini adalah masa yang sangat sulit bagi keluarga korban. Oleh karena itu, JPN akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti kepolisian dan rumah sakit, dan melibatkan pihak keluarga dalam setiap tahapan proses.
"Kami ingin memastikan transparansi dan keterlibatan keluarga korban dalam setiap proses agar mereka merasa dilibatkan dan mendapatkan informasi yang jelas," tegas Agusnadi.
Agusnadi menyadari bahwa kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Untuk itu, perusahaan akan terus terbuka dan transparan dalam memberikan informasi terkait perkembangan penanganan kejadian ini.
"Fokus utama kami saat ini adalah memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan memastikan bahwa mereka mendapatkan keadilan serta penanganan yang terbaik," pungkas Agusnadi.
RS Polri Sudah Identifikasi 8 Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi, 1 Jenazah Sulit Diidentifikasi
RS Polri Kramatjati telah mengidentifikasi delapan orang korban kebakaran pabrik minyak di Jalan Pondok Ungu, Kelurahan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi pada Jumat 1 November 2024 lalu.
"Jumlah korban yang dilaporkan hilang dari pihak keluarga dan perusahaan sebanyak 9 orang. Dari hasil rekonsiliasi memutuskan 8 dari 9 korban yang dilaporkan hilang telah teridentifikasi dengan DNA," ungkap Karumkit RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Prima Heru Yulihartono saat konferensi pers, Jumat, (8/11/2024).
Jenazah yang sudah teridentifikasi tersebut akan dikembalikan ke keluarga masing-masing. Sementara itu masih ada 2 kantong body part lagi yang belum teridentifikasi.
Berikut ini identitas jasad yang terlah teridentifikasi:
1. Daniel Sihombing, laki-laki 27 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
2. Rahmat, laki-laki 42 tahun teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan DNA;
3. Rizki Adam, laki-laki 24 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
4. Wibi Winarno, laki-laki 33 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
5. Jatmiko, laki-laki 37 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan gigi dan DNA;
6. Tuin Saputra, laki-laki 45 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
7. Rahmat Hidayatullah, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA;
8. Yana Suryana, laki-laki 43 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA.
Advertisement
Kesulitan Identifikasi 1 Jenazah Lagi
Sementara Kepala Biro Dokpol Pusdokker RS Polri Kramatjati, Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama mengatakan masih ada 1 jenazah lagi yang belum teridentifikasi.
"Untuk kondisi tertentu seperti ini (korban sulit diidentifikasi) tentu kita akan mengumpulkan semua akan sepakat ada pada saat itu, pendalaman juga kita butuhkan. Termasuk juga pada keyakinan barangkali ada memeriksa Kembali hasil-hasil yang sudah kita temukan," kata Nyoman saat konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Jumat (8/11).
Biasanya untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah dalam kondisi normal pihak dokkes RS Polri dapat melakukan dengan cara primer yakni melalui sidik jari catatan gigi, ataupun melaui DNA.
Dengan demikian metode lain yang dapat ditempuh yakni dengan menggunakan antemortem alias pemeriksaan atau informasi yang didapatkan sebelum kematian.
"Kami akui kami kesulitan dalam mengidentifikasi jenazah terakhir. Karena itu pendalamanan dari segala sisi mulai dari antemortem akan kita lakukan. Mudah-mudahan kami bisa memastikan alam Waktu yang tidak terlalu lama," unkap Nyoman.
Usut Penyebab Kebakaran Pabrik Pakan di Bekasi, Polisi Terjunkan Puslabfor
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri turut dilibatkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran di PT. Priscolin dan PT. Jati Perkasa Nusantara di Jalan Raya Kaliabang Bungur, Medan Satria, Kota Bekasi, pada Jumat (1/11/2024).
Dalam insiden ini, 10 orang meninggal dunia dan tiga orang lain alami luka bakar serius.
"Kepolisian berencana melakukan beberapa langkah berikut untuk mempercepat proses penyelidikan. Kami akan berkoordinasi dengan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (2/11/2024).
Ade Ary menerangkan, proses penyelidikan masih berjalan. Dalam kasus ini, Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota sedang melakukan pendataan terhadap sejumlah saksi. Selain itu, menganalisis rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
"Kami berkomitmen untuk melakukan penyelidikan secara mendalam dan akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan penyebab pasti kebakaran ini terungkap," ujar dia
Peristiwa ini terjadi pada pukul 05.30 WIB. Awalnya, terjadi ledakan salah satu tangki minyak bahan baku pakan ternak milik PT. Jati Perkasa Nusantara. "Dengan cepat api membesar," ucap dia.
Ade Ary mengatakan, kebakaran ini memakan korban jiwa. Total, ada 10 jenazah ditemukan dalam kondisi tak utuh.
"Korban dibawa ke RS Polri," ujar dia.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement