Sukses

Prabowo Sebut Indonesia Ingin Belajar ke China Cara Berantas Kemiskinan

Indonesia-China akan merayakan hubungan diplomatik ke-75 tahun pada 2025 mendatang. Prabowo senang kerja sama berbagai bidang antara Indonesia-China menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan Indonesia ingin belajar dari China tentang cara untuk mengurangi angka kemiskinan masyarakat. Prabowo menilai perekonomian China berkembang pesat selama 30 tahun terakhir dan berhasil mengurangi kemiskinan.

"Kita ingin belajar dari pengalaman Tiongkok, bagaimana kita telah berkembang sangat pesat dalam 30 tahun terakhir, khususnya dalam pengentasan kemiskinan," kata Prabowo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang di Great Hall of the People, Beijing, China, Sabtu (9/11/2024).

"Di Indonesia kita akan meningkatkan upaya kita untuk memberantas kemiskinan, dan saya kira kita ingin belajar lebih banyak dari pengalaman Anda juga," sambungnya.

Di sisi lain, dia menekankan komitmen Indonesia memperkuat persahabatan dan kerja sama dengan China, khususnya di bidang investasi. Prabowo menuturkan bahwa perusahaan China dan Indonesia akan meneken kerja sama bisnis dengan total investasi mencapai USD 10 miliar.

"Jadi saya kira ini menunjukkan kolaborasi, dan meningkatnya partisipasi dan integrasi perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan perusahaan-perusahaan Indonesia demi keuntungan kedua negara kita," tuturnya.

Menurut dia, Indonesia-China akan merayakan hubungan diplomatik ke-75 tahun pada 2025 mendatang. Prabowo senang kerja sama berbagai bidang antara Indonesia-China menunjukkan peningkatan yang signifikan.

"Saya ingin sampaikan bahwa semua bidang kerja sama menunjukkan peningkatan, peningkatan yang signifikan," ucap Prabowo.

2 dari 2 halaman

Kerjasama Indonesia-China

Sementara itu, PM China Li Qiang menyampaikan kerja sama Indonesia-China di berbagai bidang telah menunjukkan manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara. Ditengah kondisi global yang tak pasti, PM Li menekankan China bersedia menjadi tetangga dan mitra yang baik bagi Indonesia.

"Kami percaya pada pemerintahan Indonesia yang baru. Kami juga akan mewarisi kebijakan persahabatan terhadap Tiongkok dan mendorong pembangunan komunitas dengan masa depan bersama antara Tiongkok dan Indonesia untuk terus mencapai tingkat yang baru dan lebih tinggi," jelas PM Li.

Prabowo tampak didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra, Wijaya, KSAL Laksamana Muhammad Ali, KSAU Marsekal Tonny Harjono, Wamenhan Donny Ermawan Taufanto, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, dan Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun.