Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan telah mendistribusikan logistik untuk keperluan Pilkada Serentak 2024 ke berbagai wilayah di Indonesia hingga 99 persen pada H-18 jelang pencoblosan.
Dalam prosesnya, Liputan6.com berkesempatan mengunjungi KPU Kota Batu dan Kota Malang.
Baca Juga
Berdasarkan pantauan, Sabtu (9/11/2024), dua Komisioner KPU RI yakni Yulianto Sudrajat dan August Mellaz mengikuti langsung pemantauan kegiatan di gudang surat suara Pilkada 2024 yang ada di Kota Batu dan Malang.
Advertisement
Gudang logistik KPU Kota Batu sendiri terbagi dua, untuk yang pertama terletak di sekitar kantor dan tampak seperti ruko yang disulap menjadi tempat penyimpanan. Di lantai satu terlihat dipergunakan untuk menyimpan kotak bilik suara, dan sisa logistik pencoblosan Pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februari 2024 lalu.
Sementara untuk lantai dua, petugas KPU Kota Batu menggunakan satu kamar untuk penyimpanan surat suara yang sudah dilipat. Seluruh dokumen diletakkan di banyak kardus bertuliskan Surat Suara Gubernur dan Wali Kota.
Gudang lainnya terletak di samping Kantor KPU Kota Batu, yang dipergunakan untuk kegiatan pelipatan kertas suara dan penyimpanan perangkat seperti tinta, kabel tis, dan lainnya.
Berbeda dengan di Kota Batu, gudang logistik surat suara di KPU Kota Malang tampak seperti hanggar luas, yang dapat menampung kendaraan jenis truk yang menjadi armada distribusi.
Saat ke lokasi, terlihat sejumlah pekerja masih sibuk melakukan pelipatan surat suara dan proses pengepakan ke dua buah truk. Tertulis di masing-masing kendaraan tersebut logistik KPU Kota Malang bilik suara untuk Kecamatan Sukun dan Kecamatan Kedungkandang.
Surat suara sendiri dimasukkan ke dalam tas kertas cokelat dilengkapi informasi peruntukan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hampir Rampung
Komisioner KPU RI Yulianto Sudrajat menyampaikan, aspek logistik untuk kebutuhan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 seluruhnya hampir rampung.
“Semuanya sudah hampir 100 persen selesai. Tinggal proses tata kelolanya yaitu sorting lipat seperti di Kota Batu ini sudah selesai, tinggal proses packing. Nah proses packing ini butuh kecermatan, karena harus memasukkan seluruh item logistik yang ada di dalam kotak maupun yang ada di luar kotak,” tutur Drajat kepada wartawan.
Petugas KPU di tiap wilayah mesti memastikan jumlah surat suara per TPS sudah tepat, artinya tidak berlebih atau pun kurang. Sebab, jika ada kesalahan maka berdampak antar tiap TPS.
“Kalau TPS ada yang kurang dan otomatis ada yang lebih, itu butuh ketelitian dan butuh kecermatan. Berikutnya juga ketepatan untuk item-item jenis logistik yang lain seperti sampul, kemudian juga formulir, itu harus juga lengkap di setiap TPS sehingga supaya tidak berimplikasi pas hari H,” jelas dia.
Advertisement
Bisa Komplain
Jika ada kesalahan dalam distribusi logistik, sambungnya, petugas KPPS akan komplain ke pihak KPU daerah setempat.
Untuk itu, KPU RI melakukan supervisi melalui KPU Provinsi untuk juga memastikan seluruh barang sudah tepat sesuai jumlah dan jenisnya.
“Dan nanti pas dukung distribusinya juga tepat waktu. Dan kami juga sekaligus memastikan untuk distribusinya harus juga di-timeline-kan atau dijadwalkan mulai kapan, ketika sudah barang logistik itu sudah sesuai, sudah masuk dalam kotak suara, kapan akan didistribusikan ke PPK, PPK juga didistribusikan ke PPS dan PPS H-1 harus sudah masuk di PPS,” Drajat menandaskan.