Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengingatkan kadernya tidak membuang-buang waktu dengan berbicara yang tidak perlu di ruang publik. Dia meminta anak buahnya berpikir sebelum mengutarakan sesuatu.
"Jangan buat buang waktu untuk berbicara yang tidak perlu kita bicara, pikirkan sesuatu sebelum kita mengutarakan sesuatu yang baik," kata Paloh saat pidato di Akademi Bela Negara Nasdem, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Baca Juga
Paloh meminta kadernya piawai dalam membangun narasi. Bukan justru mengungkapkan perkataan yang berdampak buruk ke partai.
Advertisement
"Situasi, kondisi, interaksi sosial masyarakat kita ini, membutuhkan kepiawaian saudara-saudara semuanya, kepiawaian dalam membangun narasi," ujar dia.
"Jangan sekali-sekali, memberikan narasi yang berakibat, lebih mempersulit ruang aktivitas, fleksibilitas yang kita miliki," tambah Paloh.
Paloh mengatakan, Nasdem baru kembali menjadi referensi sebagai partai yang cerdas. Dia meyakini kader Nasdem punya kapasitas dan kapabilitas.
"Tapi tergantung apakah kita sungguh-sungguh ingin mendayagunakan kapasitas dan kapabilitas yang kita miliki," pungkasnya.
Posisi Nasdem di Pemerintahan
Surya Paloh bicara mengenai posisi Nasdem di dalam pemerintahan. Paloh menyatakan, posisi Nasdem sudah jelas bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto untuk mendukung berbagai kebijakan yang dijalankan.
"Posisi kita sekarang ini jelas dalam pemerintahan baru seperti saudara sudara sudah ketahui semua adalah posisi ikut berada sebagai institusi partai politik yang bersama dengan pemerintahan baru ini untuk menjalankan berbagai dukungan atas kebijakan yang dijalankan," kata Paloh di Akademi Bela Negara Nasdem, Pancoran, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Meski mendukung pemerintah, Paloh mengingatkan kadernya untuk tidak menghilangkan kesadaran. Dia meminta kewarasan tetap dijaga oleh kader Nasdem.
"Tapi satu hal yang saya ingatkan kepada saudara saudara jangan pernah menghilangkan komitmen untuk menjaga kesadaran pikiran pikiran yang waras ada tetap di diri kita," ujar dia
Menurut Paloh, kesadaran tetap perlu dibangun dalam menentukan posisi kebangsaan yang dijalankan.
"Kita adalah kita dengan kemampuan daya analisis yang kita miliki, membangun kesadaran agar masyarakat dari waktu ke waktu memiliki tingkat partisipasi yang lebih hebat, lebih kokoh dalam menjalankan positioning kehidupan kebangsaan yang kita jalankan," pungkasnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement