Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump melakukan obrolan langsung via telepon. Dalam sambungan telepon tersebut, Trump menyebut Presiden Prabowo Subianto sebagai sosok yang luar biasa.
Momen tersebut terekam dalam percakapan keduanya yang diunggah di akun instagram pribadi Presiden Prabowo @prabowo pada Senin 11 November 2024.
Baca Juga
"Apa yang Anda lakukan di Indonesia sangat baik. Saya bangga dengan Anda. Luar biasa," kata Trump seperti dikutip Liputan6.com, Selasa (12/11/2024).
Advertisement
Pada momen itu, Trump juga memuji Prabowo. Ia menilai Prabowo memiliki kualitas pribadi yang tidak dimiliki banyak orang.
"Luar biasa apa yang Anda perbuat, luar biasa. Anda sangat dihormati. Anda adalah orang yang sangat dihormati dan saya mengakui itu. Itu tidak mudah," tambah Trump.
"Terima kasih, Pak," jawab Prabowo.
Melalui obrolan itu, Prabowo turut menyampaikan selamat ke Donald Trump usai kembali terpilih sebagai Presiden AS. Ia pun mengutarakan keingingannya untuk bertemu guna mengucapkan selamat secara langsung.
"Apabila memungkinkan, saya ingin menghampiri Anda secara langsung di mana pun Anda berada untuk memberikan ucapan selamat secara langsung," ujar Prabowo.
"Ah, boleh sekali. Sangat boleh. Kita bisa laksanakan itu kapanpun Anda mau," sambut Trump.
Selain itu, Trump juga menyampaikan harapannya untuk mengunjungi Indonesia. Ia pun mengungkap rasa hormatnya kepada Prabowo dan masyarakat Indonesia.
"Sebuah kehormatan berbicara dengan Anda dan sampai bertemu saya menanti. Tolong sampaikan ke rakyat Anda salam hangat saya, dan saya menghormati mereka dan Anda," ungkap Trump.
Sebagai informasi, saat ini Prabowo saat ini sedang berada di AS untuk memenuhi undangan pertemuan Presiden AS Joe Biden. Ini merupakan kunjungan perdana Prabowo sebagai presiden Republik Indonesia ke AS.
Joe Biden Pastikan Terima Kunjungan Prabowo, Bahas Upaya Penguatan Kerja Sama Indonesia-AS
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menerima kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto di Gedung Putih pada Selasa (12/11/2024). Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
Dalam momen perayaan 75 tahun hubungan bilateral AS-Indonesia, kedua presiden akan membahas upaya penguatan kerja sama antar negara sebagai bagian dari Kemitraan Strategis Komprehensif antara dua negara.
Menurut pernyataan resmi Gedung Putih yang diterima Liputan6.com, Senin 11 November 2024, Biden dan Prabowo disebut akan melakukan koordinasi terkait ketahanan pangan, transisi energi bersih, demokrasi dan pluralisme, perdamaian dan stabilitas regional dan hubungan antar masyarakat.
Keduanya juga akan memajukan kerja sama dalam bantuan kemanusiaan dan tanggapan bencana.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Prabowo tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington D.C pada Minggu 10 November 2024, sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Kedatangan Prabowo disambut oleh Penjabat Kepala Protokol AS Ethan Rosenzweig, Duta Besar AS untuk Republik Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir, KUAI KBRI Washington D.C Ida Bagus Made Bimantara, Atase Pertahanan KBRI Washington D.C Marsma TNI Wisoko Aribowo, dan Korfung Protkons KBRI Washington DC Gustaav Ferdinandus.
Selain itu, tampak pula pasukan jajar kehormatan yang turut menyambut dan mengiringi Prabowo menuju kendaraan. Dari bandara, Prabowo dan rombongan langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama di Washington D.C.
Advertisement
Tiba di Washington DC, Prabowo Antisipasi Efek Kebijakan Donald Trump untuk China
Presiden Prabowo Subianto telah mendarat di Washington DC, Amerika Serikat untuk beberapa urusan kenegaraan. Salah satunya membicarakan potensi kebijakan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump yang dikabarkan akan mengenakan tarif dagang baru untuk China.
Rencananya, pemerintahan Donald Trump akan mengenakan kenaikan tarif impor pada barang-barang dari China.
Mengantisipasi itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membekali Prabowo dengan sejumlah catatan selama kunjungannya ke Negeri Paman Sam. Pemerintah RI bakal mengantisipasi jika saja Amerika Serikat menetapkan lonjakan tarif hingga 60 persen untuk barang-barang dari China.
"Kemarin kita menyampaikan beberapa catatan dengan terpilihnya president elect Donald Trump di Amerika. Saya kira kita juga sudah menyiapkan beberapa respon kebijakan," kata Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso di Graha Mandiri, Jakarta, Senin 11 November 2024.
"Memang beliau akan sangat concern urusan perdagangan internasional. Biasanya menggunakan instrumen tarif kalau Trump itu. Mereka sudah mengatakan akan mengenakan 10-60 persen untuk semua produk impor dari China," ia menambahkan.
Akan Berdampak Serius
Susiwijono menyatakan, penerapan tarif itu pastinya akan berdampak serius terhadap konstelasi perdagangan internasional. Sehingga, Pemerintah RI bersiap agar harga barang impor di dalam negeri tidak terlalu melonjak, khususnya dari China.
"Pasti produk-produk China juga nanti akan menjadi terbebani dengan tarif bea masuk impor yang 60 persen. Sehingga neraca perdagangannya pasti akan bergeser. Nah itu yang nanti kita antisipasi," ungkapnya.
Di sisi lain, ia juga melihat adanya beberapa kebijakan Pemerintah AS yang bisa diambil dampak positifnya bagi Indonesia. Susiwijono mencontohkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi yang dirancang untuk mengatasi perubahan iklim, sekaligus menumbuhkan ekonomi.
"Seperti kebijakan IRA, yang inflation reduction act kemarin. Karena dari China dilarang ekspor langsung ke US, sehingga banyak juga industri yang pindah ke kita dan sebagainya," tutur dia.
"Sebenarnya dibalik semua perkembangan global, kita punya banyak pengalaman yang justru mengambil banyak manfaat luar biasa," pungkas Susiwijono.
Advertisement