Liputan6.com, Jakarta - Makan bergizi gratis menjadi program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sejak dilantik 20 Oktober 2024, keduanya terus gencar melakukan sosialisasi, simulasi dan juga memastikan dari sisi aturan.
Menanggapi hal itu, Ketua Harian DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Anan Wijaya meyakini, ada efek domino positif melalui program tersebut. Salah satuya, dari sektor UMKM. Sebab, makan bergizi gratis diproduksi setiap harinya dengan menu yang bervariatif.
Baca Juga
"Program ini meningkatkan kualitas dari masyarakat Indonesia juga untuk istilahnya itu mendorong UMKM di daerah-daerah itu," kata Anan kepada wartawan di Jakarta Pusat, Selasa, (12/11/2024).
Advertisement
Anan meyakini, dengan cara melibatkan UMKM di daerah ke dalam program tersebut maka anggaran Rp 73 triliun tidak hanya membuat para pelajar Indonesia tumbuh sehat namun juga menyejahterakan kelompok masyarakat.
"Jadi dengan anggaran Rp73 triliun itu akan mampu mengerahkan sektor UMKM di daerah. Artinya pelaku-pelaku usaha kecil dan menengah akan dilibatkan dalam program makan siang gratis tersebut," yakin dia.
Â
Swasembada Pangan
Ia pun optimis, program Presiden Prabowo soal swasembada pangan akan terealisasi dengan lancar. Tercatat, satu wilayah yang sedang berproses ada di Merauke.
“Saya optimis, sangat-sangat optimis, swasembada pangan bisa tercapai karena hari ini sudah progres di Merauke, sudah mulai land clearing lahan, sudah mulai cut and fill. Kemudian swasembada energi, kita juga optimis, tapi kapan realisasinya kita bisa mapan secara energi, hanya waktu yang bisa menjawab," ungkap Anan.
Â
Advertisement
Hilirisasi
Bersamaan dengan itu, Anan juga percaya program hilirisasi juga akan menambah nilai dari bahan mentah yang akan diekspor ke luar negeri dan meneruskan program-program dari Presiden sebelumnya.
"Program hilirisasi terus berjalan karena memberikan nilai tambah atau value added hingga 50-100 kali lipat daripada kita mengekspore raw material. Jadi Alhamdulillah, sejak Pak Jokowi dilanjutkan Pak Prabowo, komoditas kita tidak dijual mentah-mentah ke luar negeri, itu luar biasa," dia menandasi.